Menemukan Kehidupan Cerdas di Mars
Itu adalah suasana perayaan dengan seluruh pegawai di LAPAN; mereka baru saja membuat pencapaian ilmiah seumur hidup.
Saat mereka sedang syukuran, kepala ilmuwan di LAPAN, meminta semua orang untuk diam karena dia telah menerima telepon ucapan selamat dari Presiden. Dia mengangkat teleponnya, dan berbicara.
"Pak Presiden," kata Dr. SUnyoto, menyeringai lebar, "setelah dua belas tahun melakukan penelitian keras dan menghabiskan ratusan miliar rupiah, kami akhirnya menemukan kehidupan cerdas di Mars."
Kepala ilmuwan mendengarkan sebentar, dan senyumnya berangsur-angsur menghilang, digantikan oleh kerutan di dahi. Lalu dia berkata, "Tapi itu tidak mungkin... kita tidak akan pernah bisa melakukannya... Baik, Pak Presiden," dan menutup telepon.
Dia berbicara kepada kerumunan ilmuwan yang menatapnya dengan rasa ingin tahu.
"Saya punya kabar buruk," katanya, "Presiden sudah tahu bahwa sekarang kita telah menemukan kehidupan cerdas di Mars... dia ingin kita mencoba menemukannya di DPR."
Saat mereka sedang syukuran, kepala ilmuwan di LAPAN, meminta semua orang untuk diam karena dia telah menerima telepon ucapan selamat dari Presiden. Dia mengangkat teleponnya, dan berbicara.
"Pak Presiden," kata Dr. SUnyoto, menyeringai lebar, "setelah dua belas tahun melakukan penelitian keras dan menghabiskan ratusan miliar rupiah, kami akhirnya menemukan kehidupan cerdas di Mars."
Kepala ilmuwan mendengarkan sebentar, dan senyumnya berangsur-angsur menghilang, digantikan oleh kerutan di dahi. Lalu dia berkata, "Tapi itu tidak mungkin... kita tidak akan pernah bisa melakukannya... Baik, Pak Presiden," dan menutup telepon.
Dia berbicara kepada kerumunan ilmuwan yang menatapnya dengan rasa ingin tahu.
"Saya punya kabar buruk," katanya, "Presiden sudah tahu bahwa sekarang kita telah menemukan kehidupan cerdas di Mars... dia ingin kita mencoba menemukannya di DPR."