Perjalanan Programmer dan Manajer Proyek
Seorang Programmer muda dan Manajer Proyeknya naik kereta api dalam perjalanannya dari Jogja ke Jakarta. Mereka tidak dapat menemukan tempat duduk kecuali dua kursi yang saling berhadapan dengan seorang gadis muda dan neneknya. Setelah beberapa lama, terlihat jelas bahwa gadis muda dan programmer muda tersebut tertarik satu sama lain, karena mereka saling memandang.
Segera kereta melewati terowongan Ijo di Kebumen dan gelap gulita. Ada suara ciuman yang diikuti dengan suara tamparan.
Ketika kereta keluar dari terowongan, keempatnya duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Nenek berpikir, "Sangat kurang ajar bagi pemuda itu untuk mencium cucu perempuan saya, tapi saya senang dia menamparnya."
Manajer proyek sedang duduk di sana sambil berpikir, "Saya tidak tahu bahwa teknisi muda itu cukup berani untuk mencium gadis itu, tetapi saya berharap gadis itu tidak salah sasaran karena dia malah menampar saya!"
Wanita muda itu sedang duduk dan berpikir, "Saya senang pria itu mencium saya, tetapi saya berharap nenek saya tidak menamparnya!"
Programmer muda itu duduk di sana dengan senyum puas di wajahnya. Dia berpikir, "Hidup ini sungguh indah. Seberapa sering seorang pria memiliki kesempatan untuk mencium seorang gadis cantik dan menampar manajer proyeknya pada saat yang bersamaan!"
Segera kereta melewati terowongan Ijo di Kebumen dan gelap gulita. Ada suara ciuman yang diikuti dengan suara tamparan.
Ketika kereta keluar dari terowongan, keempatnya duduk di sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Nenek berpikir, "Sangat kurang ajar bagi pemuda itu untuk mencium cucu perempuan saya, tapi saya senang dia menamparnya."
Manajer proyek sedang duduk di sana sambil berpikir, "Saya tidak tahu bahwa teknisi muda itu cukup berani untuk mencium gadis itu, tetapi saya berharap gadis itu tidak salah sasaran karena dia malah menampar saya!"
Wanita muda itu sedang duduk dan berpikir, "Saya senang pria itu mencium saya, tetapi saya berharap nenek saya tidak menamparnya!"
Programmer muda itu duduk di sana dengan senyum puas di wajahnya. Dia berpikir, "Hidup ini sungguh indah. Seberapa sering seorang pria memiliki kesempatan untuk mencium seorang gadis cantik dan menampar manajer proyeknya pada saat yang bersamaan!"