Kebaktian Bahasa Daerah
Seorang pria dari Jakarta mengunjungi sebuah pedesaan di Jogja tetapi tidak paham bahasa Jawa. Dia memutuskan untuk pergi ke kebaktian gereja, tetapi pendeta itu berbicara bahasa Jawa. Karena tidak paham, pria itu memutuskan untuk melakukan apa pun yang dilakukan pria di depannya.
Ketika pria di depannya berdiri, begitu pula pria itu. Ketika pria di depannya duduk, begitu pula pria itu.
Pada satu titik, pendeta mengatakan sesuatu, dan pria di depannya berdiri. Jadi pria itu juga berdiri. Semua orang di gereja tersentak riuh, sehingga pria itu segera duduk kembali.
Belakangan, pria itu akhirnya tahu bahwa pendeta itu memberi selamat atas kelahiran anak. Ketika pendeta bertanya siapa ayahnya, dan kedua pria itu berdiri, itu menyebabkan kebingungan di antara jemaat!
Ketika pria di depannya berdiri, begitu pula pria itu. Ketika pria di depannya duduk, begitu pula pria itu.
Pada satu titik, pendeta mengatakan sesuatu, dan pria di depannya berdiri. Jadi pria itu juga berdiri. Semua orang di gereja tersentak riuh, sehingga pria itu segera duduk kembali.
Belakangan, pria itu akhirnya tahu bahwa pendeta itu memberi selamat atas kelahiran anak. Ketika pendeta bertanya siapa ayahnya, dan kedua pria itu berdiri, itu menyebabkan kebingungan di antara jemaat!