Pria Kesepian di Panti Jompo
Sofi dan Siti, dua janda tua di sebuah panti jompo di Jogja, ingin tahu tentang penhuni terakhir di panti mereka: seorang lelaki tampan dan sedang duduk sendiri.
Siti berkata, "Sofi, kau tahu aku malu. Mengapa kamu tidak mendatanginya di kolam renang dan mencari tahu sedikit tentang dia. Dia terlihat sangat kesepian."
Sofi setuju, dan kemudian pada hari itu di kolam, dia berjalan menghampirinya dan berkata,"Permisi, Mas. Aku tidak bercanda, tetapi aku dan temanku bertanya-tanya mengapa kamu tampak begitu kesepian."
"Tentu saja aku kesepian, katanya, "Aku menghabiskan 20 tahun terakhir di penjara."
"Kamu bercanda! Untuk apa?"
"Karena membunuh istriku yang ketiga. Saya mencekiknya."
"Apa yang terjadi dengan istrimu yang kedua?"
"Aku menembaknya."
"Dan, jika aku boleh bertanya, istrimu yang pertama?"
"Kami bertengkar dan dia jatuh dari sebuah gedung."
"Ya ampun," kata Sofi. Kemudian berbalik ke temannya di sisi lain kolam, dia berteriak, "Yoo hoo, Siti. Dia lajang!"
Siti berkata, "Sofi, kau tahu aku malu. Mengapa kamu tidak mendatanginya di kolam renang dan mencari tahu sedikit tentang dia. Dia terlihat sangat kesepian."
Sofi setuju, dan kemudian pada hari itu di kolam, dia berjalan menghampirinya dan berkata,"Permisi, Mas. Aku tidak bercanda, tetapi aku dan temanku bertanya-tanya mengapa kamu tampak begitu kesepian."
"Tentu saja aku kesepian, katanya, "Aku menghabiskan 20 tahun terakhir di penjara."
"Kamu bercanda! Untuk apa?"
"Karena membunuh istriku yang ketiga. Saya mencekiknya."
"Apa yang terjadi dengan istrimu yang kedua?"
"Aku menembaknya."
"Dan, jika aku boleh bertanya, istrimu yang pertama?"
"Kami bertengkar dan dia jatuh dari sebuah gedung."
"Ya ampun," kata Sofi. Kemudian berbalik ke temannya di sisi lain kolam, dia berteriak, "Yoo hoo, Siti. Dia lajang!"