Bernegosiasi Agar Tidak Dapat Surat Tilang
Jono dan istrinya pergi ke kota untuk mengambil beberapa barang. Ketika mereka keluar dari satu toko, mereka melihat seorang polisi berdiri di depan mobil menulis surat tilang untuk parkir ilegal di tepi jalan.
Jadi Jono mendekat dan mencoba bernegosiasi dengan baik agar surat tilang itu tidak perlu diberikan. Namun, polisi itu tidak mau memperhatikan permintaan Jono dan terus menulis.
Melihat hal itu, istri Jono berkata, "Sungguh bodoh!"
Polisi itu kaget, menatap istri Jono, lalu mulai menulis surat tilang lain.
Jono berkata, "Sayang, orang ini mungkin baru belajar membaca dan menulis, dan dia sangat bangga pada dirinya sendiri, dia pamer."
Polisi merobek surat tilang yang ke-2 dan mulai menulis lagi pada yang surat yang ketiga. Mereka terus membuat komentar pedas dan polisi itu terus menulis surat tilang dengan beberapa tambahan pasal sampai dia mencapai sekitar 6 lembar surat tilang.
Akhirnya, polisi itu memelototi mereka, lalu dengan ketus memberikan surat tilang itu ke Jono.
"Kami tidak peduli dengan surat tilang Anda!" Kata Jono, "Kami selalu pergi naik bus!" sambil berjalan santai bersama istrinya ke halte di seberang jalan.
Jadi Jono mendekat dan mencoba bernegosiasi dengan baik agar surat tilang itu tidak perlu diberikan. Namun, polisi itu tidak mau memperhatikan permintaan Jono dan terus menulis.
Melihat hal itu, istri Jono berkata, "Sungguh bodoh!"
Polisi itu kaget, menatap istri Jono, lalu mulai menulis surat tilang lain.
Jono berkata, "Sayang, orang ini mungkin baru belajar membaca dan menulis, dan dia sangat bangga pada dirinya sendiri, dia pamer."
Polisi merobek surat tilang yang ke-2 dan mulai menulis lagi pada yang surat yang ketiga. Mereka terus membuat komentar pedas dan polisi itu terus menulis surat tilang dengan beberapa tambahan pasal sampai dia mencapai sekitar 6 lembar surat tilang.
Akhirnya, polisi itu memelototi mereka, lalu dengan ketus memberikan surat tilang itu ke Jono.
"Kami tidak peduli dengan surat tilang Anda!" Kata Jono, "Kami selalu pergi naik bus!" sambil berjalan santai bersama istrinya ke halte di seberang jalan.