Burung Beo si Ucok
Si Ucok Memiliki burung beo yang pintar berbicara mengikuti perkataan Si Ucok. Nah, karena hal itu, Si Ucok Muncul keusilannya.
Ketika ada tukang bakso lewat, Si Ucok membisikkan kata-kata kepada burung beonya: "Tukang bakso, begok kali kau !"
Si beo pun dengan lancar menirukan dan berkata, "Tukang bakso, begok kali kau!"
Si tukang bakso pun bingung karena karena dia tidak melihat seorang pun di situ.
Tidak lama kemudian lewat lagi seorang tukang becak. Kembali Si Ucok membisikkan kata-kata kepada beonya: "Tukang becak, begok kali kau !"
Si Beo mengikuti perintah pemiliknya, dan berkicau: "Tukang becak, begok kali kau !"
Kemudian, lewatlah pria berbadan besar, penuh tato, muka sangar, di pinggang terselip parang besar, sepertinya preman yang mangkal di pasar deket rumah Si Ucok.
Si Ucok membisikkan kata-kata kepada beonya lagi, "Hei Preman, sudah jelek, begok kali kau!!"
Si Beo tiba-tiba menoleh ke arah Si Ucok dan berkata: "Kau aja yang ngomong, aku takut..."
Ketika ada tukang bakso lewat, Si Ucok membisikkan kata-kata kepada burung beonya: "Tukang bakso, begok kali kau !"
Si beo pun dengan lancar menirukan dan berkata, "Tukang bakso, begok kali kau!"
Si tukang bakso pun bingung karena karena dia tidak melihat seorang pun di situ.
Tidak lama kemudian lewat lagi seorang tukang becak. Kembali Si Ucok membisikkan kata-kata kepada beonya: "Tukang becak, begok kali kau !"
Si Beo mengikuti perintah pemiliknya, dan berkicau: "Tukang becak, begok kali kau !"
Kemudian, lewatlah pria berbadan besar, penuh tato, muka sangar, di pinggang terselip parang besar, sepertinya preman yang mangkal di pasar deket rumah Si Ucok.
Si Ucok membisikkan kata-kata kepada beonya lagi, "Hei Preman, sudah jelek, begok kali kau!!"
Si Beo tiba-tiba menoleh ke arah Si Ucok dan berkata: "Kau aja yang ngomong, aku takut..."