Percobaan dengan Tikus Jantan
Seorang profesor menunjukkan kepada mahasiswanya, sebuah kandang besar dengan seekor tikus jantan di dalamnya. Tikus jantan itu berada di tengah kandang.
Kemudian, sang profesor menyimpan sepotong kue di satu sisi dan menyimpan seekor tikus betina di sisi lain. Tikus jantan berlari menuju kue dan memakannya.
Kemudian, sang profesor mengganti kue dengan roti. Tikus jantan berlari menuju roti.
Percobaan ini berlanjut dengan sang profesor mengubah makanan setiap saat. Dan, setiap saat, tikus jantan itu berlari menuju makanan dan tidak pernah menuju tikus betina.
Profesor bertanya kepada para mahasiswa, "Percobaan ini menunjukkan bahwa makanan adalah kekuatan dan daya tarik terbesar, apakah Anda setuju?"
Seorang mahasiswa dari barisan belakang berkata, "Prof, percobaan ini sepertinya masih kurang. Mengapa tidak diganti tikus betinanya? Karena yang ini mungkin istrinya!"
Profesor berdiri tegak dan jarinya menunjuk ke arah mahasiswa itu lalu berkata, "Kamu dapat A!!"
Kemudian, sang profesor menyimpan sepotong kue di satu sisi dan menyimpan seekor tikus betina di sisi lain. Tikus jantan berlari menuju kue dan memakannya.
Kemudian, sang profesor mengganti kue dengan roti. Tikus jantan berlari menuju roti.
Percobaan ini berlanjut dengan sang profesor mengubah makanan setiap saat. Dan, setiap saat, tikus jantan itu berlari menuju makanan dan tidak pernah menuju tikus betina.
Profesor bertanya kepada para mahasiswa, "Percobaan ini menunjukkan bahwa makanan adalah kekuatan dan daya tarik terbesar, apakah Anda setuju?"
Seorang mahasiswa dari barisan belakang berkata, "Prof, percobaan ini sepertinya masih kurang. Mengapa tidak diganti tikus betinanya? Karena yang ini mungkin istrinya!"
Profesor berdiri tegak dan jarinya menunjuk ke arah mahasiswa itu lalu berkata, "Kamu dapat A!!"