Tidak Tahu Cara Mengikat Dasi
Pada hari wawancara kerja yang sangat penting, Tono telat bangun. Dengan panik Tono mengambil sebuah baju.
"OH TIDAK!" Tono berpikir. "DASIKU! Ayahku sedang di luar kota dan tidak ada di sini untuk membantuku, dan seumur hidup, aku tidak tahu bagaimana cara mengikat dasi!"
Tono meraih dasi dan berlari keluar pintu rumahnya.
"Permisi, Pak," kata tono pada orang yang sedang duduk di bangku di sebuah taman pinggir jalan dekat tempat wawancara, "Saya punya wawancara kerja yang penting, apakah Anda bisa membantu saya mengikat dasi ini?!"
"Tentu," kata penjaga itu, "silakan berbaring di bangku ini."
Nah, karena sudah tidak bisa berpikir akibat panik, Tono pun langsung berbaring tanpa mengajukan pertanyaan apapun.
Setelah selesai dan dasi terlihat bagus, Tono akhirnya penasaran dan bertanya mengapa dia harus berbaring.
"Nah, di pekerjaan saya, saya belajar mengikat dasi orang lain saat mereka berbaring." katanya.
"Anda bekerja di mana?" Tanyaku tak percaya.
"Saya bekerja sebagai perias jenazah." adalah jawabannya
"OH TIDAK!" Tono berpikir. "DASIKU! Ayahku sedang di luar kota dan tidak ada di sini untuk membantuku, dan seumur hidup, aku tidak tahu bagaimana cara mengikat dasi!"
Tono meraih dasi dan berlari keluar pintu rumahnya.
"Permisi, Pak," kata tono pada orang yang sedang duduk di bangku di sebuah taman pinggir jalan dekat tempat wawancara, "Saya punya wawancara kerja yang penting, apakah Anda bisa membantu saya mengikat dasi ini?!"
"Tentu," kata penjaga itu, "silakan berbaring di bangku ini."
Nah, karena sudah tidak bisa berpikir akibat panik, Tono pun langsung berbaring tanpa mengajukan pertanyaan apapun.
Setelah selesai dan dasi terlihat bagus, Tono akhirnya penasaran dan bertanya mengapa dia harus berbaring.
"Nah, di pekerjaan saya, saya belajar mengikat dasi orang lain saat mereka berbaring." katanya.
"Anda bekerja di mana?" Tanyaku tak percaya.
"Saya bekerja sebagai perias jenazah." adalah jawabannya