Berbicara di Dalam Pesawat
Seorang pria duduk di sebelah Jono Kecil di sebuah pesawat saat orang itu berpaling kepada Jono Kecil dan berkata, "Mari kita bicara, saya pernah mendengar penerbangan akan berjalan lebih cepat jika Anda memulai percakapan dengan sesama penumpang."
Jono kecil, yang baru saja membuka bukunya, menutupnya perlahan, dan berkata pada orang asing itu, "Apa yang ingin Anda diskusikan?"
"Oh, saya tidak tahu," kata pria asing itu. "Bagaimana dengan tenaga nuklir?"
"Baiklah," kata Jono Kecil. "Itu bisa menjadi topik yang menarik. Tapi, saya mau tanya dulu. Seekor kuda, sapi, dan seekor kambing semuanya makan rumput. Makanan yang sama. Namun seekor kambing mengeluarkan tahinya sedikit bulat-bulat, sementara seekor sapi ternyata mengeluarkan tahi yang datar lembek, dan seekor kuda menghasilkan bulatan-bulatan kering. Kira-kira menurut Anda mengapa hal seperti itu bisa terjadi?"
"Astaga," kata pria itu. "Saya tidak punya ide mengenai hal itu."
"Kalau begitu," kata Jono Kecil, "Bagaimana Anda merasa memenuhi syarat untuk mendiskusikan tenaga nuklir jika bicara tahi saja Anda tidak paham?"
Jono kecil, yang baru saja membuka bukunya, menutupnya perlahan, dan berkata pada orang asing itu, "Apa yang ingin Anda diskusikan?"
"Oh, saya tidak tahu," kata pria asing itu. "Bagaimana dengan tenaga nuklir?"
"Baiklah," kata Jono Kecil. "Itu bisa menjadi topik yang menarik. Tapi, saya mau tanya dulu. Seekor kuda, sapi, dan seekor kambing semuanya makan rumput. Makanan yang sama. Namun seekor kambing mengeluarkan tahinya sedikit bulat-bulat, sementara seekor sapi ternyata mengeluarkan tahi yang datar lembek, dan seekor kuda menghasilkan bulatan-bulatan kering. Kira-kira menurut Anda mengapa hal seperti itu bisa terjadi?"
"Astaga," kata pria itu. "Saya tidak punya ide mengenai hal itu."
"Kalau begitu," kata Jono Kecil, "Bagaimana Anda merasa memenuhi syarat untuk mendiskusikan tenaga nuklir jika bicara tahi saja Anda tidak paham?"