Membanggakan Anak Masing-masing
Empat orang ibu-ibu sosialita sedang minum kopi di sebuah kafe.
Ibu pertama memberitahu teman-temannya, "Anak saya seorang politisi di daerah, dan sekarang mejadi Bupati, ketika ia masuk ke ruangan, semua orang memanggilnya 'Bapak Bupati'."
Ibu kedua kemudian menimpali, "Anak saya adalah seorang Gubernur. Ketika dia pergi kemana-mana orang memanggilnya 'Bapak Gubernur'."
Giliran ibu yang ketiga mengatakan, "Anak saya adalah Presiden. Ketika ia memasuki ruang orang hormat dan berkata 'Bapak Presiden'."
Ketiga ibu itu kemudian menoleh kepada ibu yang keempat. Ibu yang keempat berbicara dengan tenang, "Anak saya ini dia tidak mau masuk ke dunia politik. Tetapi dengan parasnya yang tampan, dia berlatih secara rutin di gym, sehingga tubuhnya kekar. Setiap dia pergi kemana saja, ibu-ibu yang melihatnya berkata 'Oh my God'..."
Ibu pertama memberitahu teman-temannya, "Anak saya seorang politisi di daerah, dan sekarang mejadi Bupati, ketika ia masuk ke ruangan, semua orang memanggilnya 'Bapak Bupati'."
Ibu kedua kemudian menimpali, "Anak saya adalah seorang Gubernur. Ketika dia pergi kemana-mana orang memanggilnya 'Bapak Gubernur'."
Giliran ibu yang ketiga mengatakan, "Anak saya adalah Presiden. Ketika ia memasuki ruang orang hormat dan berkata 'Bapak Presiden'."
Ketiga ibu itu kemudian menoleh kepada ibu yang keempat. Ibu yang keempat berbicara dengan tenang, "Anak saya ini dia tidak mau masuk ke dunia politik. Tetapi dengan parasnya yang tampan, dia berlatih secara rutin di gym, sehingga tubuhnya kekar. Setiap dia pergi kemana saja, ibu-ibu yang melihatnya berkata 'Oh my God'..."