Papan Kayu Berlubang Lunak
Seorang petualang pada perjalanan pertamanya ke dalam hutan belantara, bertemu seorang penambang tua bernama Joni di warung kopi setempat dan memutuskan untuk bergabung dengannya di perjalanan berikutnya karena Joni berpengalaman mencari emas di dalam hutam. Keesokan harinya saat mereka sedang menyelesaikan untuk memuat persediaan, Joni tua menyuruhnya pergi mencari papan kayu yang memiliki lubang kenyal.
Etualang pemula ini bertanya mengapa dan diberitahu bahwa mereka akan kembali dalam waktu yang lama dan mereka tidak akan melihat wanita sampai mereka kembali ke kota. Nah, petualang muda berpikir bahwa ini gila, tetapi akhirnya ia menemukan papan kayu yang dimaksud untuk menenangkan Joni tua.
Sekitar delapan bulan kemudian, petualang muda ini berjalan kembali ke kota sendirian. Salah satu orang di kota bertanya kepadanya apa yang terjadi pada Joni tua.
"Nah", petualang muda itu menjawab, "Aku terpaksa harus membunuhnya."
"Kenapa anda harus melakukan itu?," tanya orang kota itu.
Petualang muda ini tampak termenung dan mengatakan, "Saya menangkap basah dia di ranjang dengan papan kayu saya!"
Etualang pemula ini bertanya mengapa dan diberitahu bahwa mereka akan kembali dalam waktu yang lama dan mereka tidak akan melihat wanita sampai mereka kembali ke kota. Nah, petualang muda berpikir bahwa ini gila, tetapi akhirnya ia menemukan papan kayu yang dimaksud untuk menenangkan Joni tua.
Sekitar delapan bulan kemudian, petualang muda ini berjalan kembali ke kota sendirian. Salah satu orang di kota bertanya kepadanya apa yang terjadi pada Joni tua.
"Nah", petualang muda itu menjawab, "Aku terpaksa harus membunuhnya."
"Kenapa anda harus melakukan itu?," tanya orang kota itu.
Petualang muda ini tampak termenung dan mengatakan, "Saya menangkap basah dia di ranjang dengan papan kayu saya!"