Sapi yang Tidak Memiliki Tanduk
Ibu-ibu yang membentuk sebuah kelompok arisan istri orang kaya, bertemu dan memutuskan bahwa bulan ini mereka akan jalan-jalan ke sebuah peternakan sapi. Sebagian besar dari mereka telah tinggal di kota sepanjang hidup mereka, dan belum pernah melihat hal seperti itu. Ketika hari itu tiba, para wanita ini naik bus eksekutif yang membawa mereka ke tempat tujuan. Dalam perjalanan, mereka menyaksikan keluar jendela keadaan kota yang padat dan tercemar berangur-angsur berubah menjadi suasana pedesaan yang indah dan asri. Setelah mereka tiba, mereka disambut oleh petani yang mengelola peternakan sapi. Wina, setelah melihat sekitar, dan menjadi kagum dengan apa yang dilihatnya, melangkah ke dalam kandang dan melihat sesuatu yang dia pikir itu cukup luar biasa.
"Pak," dia bertanya, "Mengapa sapi ini memiliki tanduk?"
Petani menoleh sejenak, kemudian mulai berbicara dengan sopan, "Begini, Bu. Sapi dapat melakukan banyak kerusakan dengan tanduknya. Kadang-kadang kita harus memangkasnya dengan gergaji besi. Kita bisa memperbaiki tanduk yang dipotong ini degan obat tetes, dimana nanti tanduknya perlahan akan tumbuh kembali. Selain itu, memang ada beberapa jenis sapi yang tanduknya tidak pernah tumbuh. Tetapi alasan sapi ini tidak memiliki tanduk, Bu, adalah karena ini adalah kuda."
"Pak," dia bertanya, "Mengapa sapi ini memiliki tanduk?"
Petani menoleh sejenak, kemudian mulai berbicara dengan sopan, "Begini, Bu. Sapi dapat melakukan banyak kerusakan dengan tanduknya. Kadang-kadang kita harus memangkasnya dengan gergaji besi. Kita bisa memperbaiki tanduk yang dipotong ini degan obat tetes, dimana nanti tanduknya perlahan akan tumbuh kembali. Selain itu, memang ada beberapa jenis sapi yang tanduknya tidak pernah tumbuh. Tetapi alasan sapi ini tidak memiliki tanduk, Bu, adalah karena ini adalah kuda."