Menanyakan Kabar Kucing
Tono sedang melakukan perjalanan bisnis selama 2 bulan ke Eropa dan menitipkan kucingnya pada kakaknya. Tiga hari sebelum dia kembali dia menelepon kakaknya itu.
Tono: "Jadi bagaimana kucingku, Kak?"
Kakak: "Dia mati.."
Tono: "Dia mati?!! Apa maksudmu dia mati? Aku menyayangi kucing itu. Tidak bisakah kakak memikirkan cara yang lebih baik untuk memberitahuku? Aku kan minggu ini pulang. Kakak bisa memberi saya berita yang lebih nyaman didengar. Kakak bisa mengatakan kepadaku hari ini bahwa ia pergi dari rumah atau lainnya. Kemudian ketika aku menelepon lagi kakak bisa mengatakan kepadaku, kalau kakak menemukan dia tapi dia naik di atap dan kakak mengalami kesulitan menurunkannya ke bawah. Kemudian ketika saya menelepon lagi dari bandara, kakak bisa bilang, satpam kompleks mencoba membantu namun malah membuatnya takut lalu dia loncat dari atap dan kucing itu mati karena jatuh ke tanah."
Kakak: "Maaf... kamu benar, Dik... itu sesuatu yang tidak sensitif kakak tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi."
Tono: "Baiklah, baiklah, lupakan saja. Kemudian, bagaimana kabar ibu?"
Kakak: "Dia naik ke atap dan kami yang di rumah mengalami kesulitan untuk meminta dia turun ke bawah."
Tono: "Jadi bagaimana kucingku, Kak?"
Kakak: "Dia mati.."
Tono: "Dia mati?!! Apa maksudmu dia mati? Aku menyayangi kucing itu. Tidak bisakah kakak memikirkan cara yang lebih baik untuk memberitahuku? Aku kan minggu ini pulang. Kakak bisa memberi saya berita yang lebih nyaman didengar. Kakak bisa mengatakan kepadaku hari ini bahwa ia pergi dari rumah atau lainnya. Kemudian ketika aku menelepon lagi kakak bisa mengatakan kepadaku, kalau kakak menemukan dia tapi dia naik di atap dan kakak mengalami kesulitan menurunkannya ke bawah. Kemudian ketika saya menelepon lagi dari bandara, kakak bisa bilang, satpam kompleks mencoba membantu namun malah membuatnya takut lalu dia loncat dari atap dan kucing itu mati karena jatuh ke tanah."
Kakak: "Maaf... kamu benar, Dik... itu sesuatu yang tidak sensitif kakak tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi."
Tono: "Baiklah, baiklah, lupakan saja. Kemudian, bagaimana kabar ibu?"
Kakak: "Dia naik ke atap dan kami yang di rumah mengalami kesulitan untuk meminta dia turun ke bawah."