Ditugaskan di Padang Gurun
Seorang kapten di tugaskan ke luar negeri ke sebuah pos terpencil di padang gurun. Ketika dia sedang melakukan inspeksi, ia melihat seekor unta betina yang sudah lusuh dan sangat tua diikat di belakang barak tamtama. Dia bertanya kepada Sersan, "Unta itu untuk apa?"
Sersan itu menjawab, "Yah Pak. Kita itu kan jauh dari mana saja, dan kita para pria memiliki dorongan seksual alami, sehingga ketika mereka ingin melakukan... kita memiliki unta itu."
Kapten berkata "Nah kalau itu baik untuk semangat prajurit, maka saya kira tidak apa-apa dengan saya."
Setelah ia berada di markas selama sekitar 6 bulan, kapten tidak tahan lagi sehingga ia mengatakan kepada Sersannya, "BAWA UNTANYA KE SINI !!!"
Sersan membawa unta itu ke barak sang kapten.
Sang kapten berdiri di ats kursi dan terus melakukan dengan unta. Selesai, puas, dia turun dari bangku, dan sambil mengancingkan celananya ia bertanya Sersan itu, "Apakah itu cara bagaimana para tamtama melakukannya?"
Sersan itu menjawab, "Siap, Komandan! Mereka biasanya menggunakannya dengan cara menaiki unta itu turun ke kota. Di sana ada rumah hiburan."
Sersan itu menjawab, "Yah Pak. Kita itu kan jauh dari mana saja, dan kita para pria memiliki dorongan seksual alami, sehingga ketika mereka ingin melakukan... kita memiliki unta itu."
Kapten berkata "Nah kalau itu baik untuk semangat prajurit, maka saya kira tidak apa-apa dengan saya."
Setelah ia berada di markas selama sekitar 6 bulan, kapten tidak tahan lagi sehingga ia mengatakan kepada Sersannya, "BAWA UNTANYA KE SINI !!!"
Sersan membawa unta itu ke barak sang kapten.
Sang kapten berdiri di ats kursi dan terus melakukan dengan unta. Selesai, puas, dia turun dari bangku, dan sambil mengancingkan celananya ia bertanya Sersan itu, "Apakah itu cara bagaimana para tamtama melakukannya?"
Sersan itu menjawab, "Siap, Komandan! Mereka biasanya menggunakannya dengan cara menaiki unta itu turun ke kota. Di sana ada rumah hiburan."