Kisah Narapidana Dan Seekor Semut Kecil
Ada seorang pria sedang menjalani hukuman seumur hidup di penjara dan pikirannya mulai sedikit terganggu, sehingga suatu hari ia melihat seekor semut kecil merangkak di lantai. Dia pikir, "Aku akan terus di sini di sisa hidupku, jadi aku bisa melatih semut kecil ini, aku pada saat yang sama dia bisa memberiku kegiatan untuk dilakukan dan meredakan stres."
Jadi ia mulai mengajar semut kecil itu. Bertahun-tahun berlalu dan dengan buku bacaan yang dia peroleh melalui surat, dia mengajar semut kecil semua pelajaran tentang hukum. Semut kecil belajar begitu baik sehingga dia memiliki pengetahuan hukum dan membuat pria itu bisa dibebaskan. Ketika para wartawan surat kabar dan TV mendengar ceritanya, berita itu tersebar kemana-mana dan menjadi perbincangan banyak orang.
Ketika ia meninggalkan penjara sekelompok ilmuwan bertemu di pintu gerbang. Pria itu membawa semut kecil di kotak korek api di saku kemejanya. Dia menunjukkan semut itu kepada para ilmuwan. Mereka menawarkan uang milyaran rupiah untuk semut kecil itu, untuk dapat digunakan dalam penelitian mereka. Tapi dia menolak mereka dan mengatakan, "Semut kecil ini dan telah bersama-sama dengan saya begitu lama. Saya tidak bisa berpisah dengan dia, dialah yang membuat saya keluar dari penjara..."
Jadi mereka memulai perjalanan mereka. "Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya pria itu kepada si semut.
"Aku ingin pergi ke warung makan yang sering kamu ceritakan padaku," jawab semut kecil itu.
Jadi mereka pergi ke warung makan yang dimaksud. Di warung itu si pria makan dan minum, dan si semut ikut makan bersama pria itu di piringnya. Ketika sudah agak kenyang dia mulai pelayan warung makan itu.
"Apakah mbak tahu siapa saya?" tanya pria itu kepada pelayan warung makan.
"Tidak, saya tidak tahu," kata pelayan warung makan.
"Saya adalah orang yang muncul di surat kabar dan televisi belakangan ini..."
"Maaf, saya tidak tahu," sambil pelayan itu pergi.
Jadi dia membuka kotak korek apinya dan mengambil semut kecil itu keluar. Memanggil pelayan itu lagi, dia berkata, "Anda tahu semut kecil ini?"
"Saya tidak tahu," dan dengan cepat ibu jari pelayan itu menggencet si semut kecil dan berkata,
"Sebelumnya mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami tidak tahu bagaimana dia bisa di sini, padahal kemarin kami sudah menyewa jasa pembasmi serangga!"
Jadi ia mulai mengajar semut kecil itu. Bertahun-tahun berlalu dan dengan buku bacaan yang dia peroleh melalui surat, dia mengajar semut kecil semua pelajaran tentang hukum. Semut kecil belajar begitu baik sehingga dia memiliki pengetahuan hukum dan membuat pria itu bisa dibebaskan. Ketika para wartawan surat kabar dan TV mendengar ceritanya, berita itu tersebar kemana-mana dan menjadi perbincangan banyak orang.
Ketika ia meninggalkan penjara sekelompok ilmuwan bertemu di pintu gerbang. Pria itu membawa semut kecil di kotak korek api di saku kemejanya. Dia menunjukkan semut itu kepada para ilmuwan. Mereka menawarkan uang milyaran rupiah untuk semut kecil itu, untuk dapat digunakan dalam penelitian mereka. Tapi dia menolak mereka dan mengatakan, "Semut kecil ini dan telah bersama-sama dengan saya begitu lama. Saya tidak bisa berpisah dengan dia, dialah yang membuat saya keluar dari penjara..."
Jadi mereka memulai perjalanan mereka. "Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya pria itu kepada si semut.
"Aku ingin pergi ke warung makan yang sering kamu ceritakan padaku," jawab semut kecil itu.
Jadi mereka pergi ke warung makan yang dimaksud. Di warung itu si pria makan dan minum, dan si semut ikut makan bersama pria itu di piringnya. Ketika sudah agak kenyang dia mulai pelayan warung makan itu.
"Apakah mbak tahu siapa saya?" tanya pria itu kepada pelayan warung makan.
"Tidak, saya tidak tahu," kata pelayan warung makan.
"Saya adalah orang yang muncul di surat kabar dan televisi belakangan ini..."
"Maaf, saya tidak tahu," sambil pelayan itu pergi.
Jadi dia membuka kotak korek apinya dan mengambil semut kecil itu keluar. Memanggil pelayan itu lagi, dia berkata, "Anda tahu semut kecil ini?"
"Saya tidak tahu," dan dengan cepat ibu jari pelayan itu menggencet si semut kecil dan berkata,
"Sebelumnya mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Kami tidak tahu bagaimana dia bisa di sini, padahal kemarin kami sudah menyewa jasa pembasmi serangga!"