Berjemur di Atap Restoran
Nani, seorang sekretaris cantik dan proporsional namun memiliki mata yang agak rabun, menghabiskan hampir seluruh waktu liburannya dengan berjemur di atap hotel tempat dia menginap. Dia mengenakan baju renang beberapa hari pertama, tapi selalu melepas kacamatanya agar tidak belang di wajahnya karena matahari yang menghitamkan kulit.
Setelah beberapa hari dia memutuskan bahwa tidak ada yang melihat dia di sana, jadi dia berjemur tanpa baju sama sekali agar badannya bisa hitam merata. Dia baru saja mulai berbaring ketika ia mendengar seseorang berjalan menaiki tangga. Dia cepat-cepat tengkurap, dan segera menarik handuk untuk menutupi punggungnya.
"Maaf, Nona," kata asisten manajer hotel sedikit bingung, kehabisan napas karena berjalan menaiki tangga. "Hotel tidak keberatan jika anda ingin berjemur di atap, tapi kami akan sangat menghargai anda untuk bisa mengenakan baju renang anda seperti selama seminggu terakhir."
"Apa bedanya?" Tanya Nani agak tenang, "Tidak ada yang bisa melihat saya di sini, dan selain itu, saya ditutupi dengan handuk."
"Tidak juga," kata pria dengan sedikit malu, "Anda saat ini berbaring di atas atap kaca restoran kami!"
Setelah beberapa hari dia memutuskan bahwa tidak ada yang melihat dia di sana, jadi dia berjemur tanpa baju sama sekali agar badannya bisa hitam merata. Dia baru saja mulai berbaring ketika ia mendengar seseorang berjalan menaiki tangga. Dia cepat-cepat tengkurap, dan segera menarik handuk untuk menutupi punggungnya.
"Maaf, Nona," kata asisten manajer hotel sedikit bingung, kehabisan napas karena berjalan menaiki tangga. "Hotel tidak keberatan jika anda ingin berjemur di atap, tapi kami akan sangat menghargai anda untuk bisa mengenakan baju renang anda seperti selama seminggu terakhir."
"Apa bedanya?" Tanya Nani agak tenang, "Tidak ada yang bisa melihat saya di sini, dan selain itu, saya ditutupi dengan handuk."
"Tidak juga," kata pria dengan sedikit malu, "Anda saat ini berbaring di atas atap kaca restoran kami!"