Meninggal dalam Pelayanan
Suatu hari Minggu pagi, pendeta melihat Jono Kecil berdiri dan menatap plakat besar yang digantung di lobi gereja.
Anak tujuh tahun ini menatap plakat untuk beberapa waktu, sehingga pendeta berjalan dan berdiri di sampingnya. Menatap plakat itu juga, ia berkata pelan, "Selamat pagi, anakku."
"Selamat pagi, Pendeta," jawab anak itu, dengan tetap menatap ke plakat.
"Pak Pendeta, apa ini?" Tanya Jono.
"Anakku, ini adalah semua orang yang telah meninggal dalam pelayanan," jawab pendeta dengan bijaksana. Kemudian mereka berdiri bersama-sama menatap plakat besar itu.
Suara kecil Jono hampir memecah kesunyian ketika ia bertanya pelan, "Pelayanan yang mana, Pak. Yang jam 06:30 atau 08:30?"
Anak tujuh tahun ini menatap plakat untuk beberapa waktu, sehingga pendeta berjalan dan berdiri di sampingnya. Menatap plakat itu juga, ia berkata pelan, "Selamat pagi, anakku."
"Selamat pagi, Pendeta," jawab anak itu, dengan tetap menatap ke plakat.
"Pak Pendeta, apa ini?" Tanya Jono.
"Anakku, ini adalah semua orang yang telah meninggal dalam pelayanan," jawab pendeta dengan bijaksana. Kemudian mereka berdiri bersama-sama menatap plakat besar itu.
Suara kecil Jono hampir memecah kesunyian ketika ia bertanya pelan, "Pelayanan yang mana, Pak. Yang jam 06:30 atau 08:30?"