Cara Menolak Ajakan Berhubungan Seks
Bu Linda dan temannya Bu Wati yang sudah janda, sedang melakukan perbincangan antar wanita.
Bu Linda berkata kepada Bu Wati, "Di usia sekarang, anda termasuk beruntung sudah tidak perlu membuka paha untuk suami yang memaksa berhubungan seks dengan anda. Saya sudah lelah melayani suami saya yang seumuran ini masih memiliki semangat yang keras."
Bu Wati menanggapi. "Hanya karena saya sudah separuh baya dan janda, bukan berarti saya tidak harus melawan keinginan seksual yang tidak diinginkan dari seorang pria."
Bu Linda bertanya, "Nah bagaimana Anda menangani masalah itu?"
Bu Wati: "Setiap kali saya merasa bahwa seorang pria yang bersiap-siap untuk melakukan hal itu pada saya, saya kerahkan semua kekuatan saya dan kentut dengan suara paling keras, menjijikkan, yang saya bisa. Dan percayalah, pria itu akan mengurungkan niatnya."
Bu Linda terkesan dan berterima kasih kepada temannya untuknya nasihat bijak dan bergegas pulang. Nah, malam itu, Pak Joko, suaminya, sudah berada di tempat tidur dengan lampu padam ketika Bu Linda menuju tempat tidur dan masuk ke dalam selimut. Dia bisa mendengar Pak Joko mulai bergerak, dan tahu bahwa ia akan ingin melakukan sebuah tindakan. Bu Linda telah menyimpan kentut sepanjang hari, dan siap untuk dia. Bu Linda menekan pantatnya dan keluar kentut yang terdengar paling menjijikkan yang pernah bisa anda bayangkan.
Setengah sadar, Joko suaminya berguling kaget dan berkata, "Apakah itu kamu, Wati?"
Bu Linda berkata kepada Bu Wati, "Di usia sekarang, anda termasuk beruntung sudah tidak perlu membuka paha untuk suami yang memaksa berhubungan seks dengan anda. Saya sudah lelah melayani suami saya yang seumuran ini masih memiliki semangat yang keras."
Bu Wati menanggapi. "Hanya karena saya sudah separuh baya dan janda, bukan berarti saya tidak harus melawan keinginan seksual yang tidak diinginkan dari seorang pria."
Bu Linda bertanya, "Nah bagaimana Anda menangani masalah itu?"
Bu Wati: "Setiap kali saya merasa bahwa seorang pria yang bersiap-siap untuk melakukan hal itu pada saya, saya kerahkan semua kekuatan saya dan kentut dengan suara paling keras, menjijikkan, yang saya bisa. Dan percayalah, pria itu akan mengurungkan niatnya."
Bu Linda terkesan dan berterima kasih kepada temannya untuknya nasihat bijak dan bergegas pulang. Nah, malam itu, Pak Joko, suaminya, sudah berada di tempat tidur dengan lampu padam ketika Bu Linda menuju tempat tidur dan masuk ke dalam selimut. Dia bisa mendengar Pak Joko mulai bergerak, dan tahu bahwa ia akan ingin melakukan sebuah tindakan. Bu Linda telah menyimpan kentut sepanjang hari, dan siap untuk dia. Bu Linda menekan pantatnya dan keluar kentut yang terdengar paling menjijikkan yang pernah bisa anda bayangkan.
Setengah sadar, Joko suaminya berguling kaget dan berkata, "Apakah itu kamu, Wati?"