Menyuruh Tetangga Pindah Rumah
Melanjutkan cerita sebelumnya, Budi sudah membeli rumah yang diinginkan, walau harus menahan bau sampah. Akhirnya, dua bulan kemudian sampah sudah dibersihkan dan Budi merasa nyaman. Namun lama kelamaan, dia tidak tahan dengan segala macam bau masakan yang ada. Dia merencanakan hidup tenang tanpa terganggu bau apapun. Diapun memanggil ketiga tetangganya dan menyuruh mereka untuk pindah.
Budi: "Bapak-bapak, saya mohon kesediaannya untuk pindah, sebab bau dari toko bapak-bapak sudah sangat mengganggu!"
Pemilik toko: "Baiklah Pak Budi. Tapi kami tidak memiliki biaya untuk pindah."
Budi: "Ini, masing-masing 5 juta rupiah. Besok harus sudah pindah!!"
Pemilik toko: "Baik Pak..."
Keesokan harinya... Budi marah, karena masih ada saja bau yang mengganggunya.
Budi: "Bagaimana ini. Sayakan sudah suruh pindah kalian. kenapa masih ada disini???"
Pemilik toko: "Iya pak, kami sudah pindah."
Budi: "Mana... Koq masih bau? Pindah ke mana??!!!"
Pemilik toko: "Iya pak. kami sudah pindah. Penjual durian, pindah ke toko sate. Penjual sate pindah ke toko roti dan Penjual roti pindah ke toko durian...."
Budi: "PANTASSSS..."
Budi: "Bapak-bapak, saya mohon kesediaannya untuk pindah, sebab bau dari toko bapak-bapak sudah sangat mengganggu!"
Pemilik toko: "Baiklah Pak Budi. Tapi kami tidak memiliki biaya untuk pindah."
Budi: "Ini, masing-masing 5 juta rupiah. Besok harus sudah pindah!!"
Pemilik toko: "Baik Pak..."
Keesokan harinya... Budi marah, karena masih ada saja bau yang mengganggunya.
Budi: "Bagaimana ini. Sayakan sudah suruh pindah kalian. kenapa masih ada disini???"
Pemilik toko: "Iya pak, kami sudah pindah."
Budi: "Mana... Koq masih bau? Pindah ke mana??!!!"
Pemilik toko: "Iya pak. kami sudah pindah. Penjual durian, pindah ke toko sate. Penjual sate pindah ke toko roti dan Penjual roti pindah ke toko durian...."
Budi: "PANTASSSS..."