Ingin Keluar dari Sovyet
Cerita ini terjadi pada tahun 1960. Seorang Yahudi Sovyet tinggal di apartemennya sendiri di Moskow. Pada suatu tengah malam, ia dibangunkan oleh suara ketukan pintu yang keras dan gencar.
Ia berteriak: "Kamu siapa?"
Sebuah jawaban yang lantang berkumandang: "Aku tukang pos."
Orang Yahudi itu segera bangun dari ranjangnya, membuka pintu dan merasa sedikit di luar dugaan. Di luar pintu ternyata berdiri 2 orang, satu di antaranya menanyanya: "Apakah kamu Glatstein?"
"Ya," jawabnya dengan sabar.
"Apakah kamu telah mengajukan permohonan Izin Exit ke Israel?"
"Ya, aku pernah mengajukan permohonan tersebut."
"Katakanlah kepadaku, kamu di Uni Soviet apa memiliki makanan yang cukup?"
"Ya."
"Semua anak-anakmu mendapat pendidikan yang baik, bukan?"
"Ya."
"Sekalipun demikian, nah, mengapa kamu masih mau meninggalkan negara kami?"
"Mengapa? Karena aku tak mau hidup di sebuah negara semacam ini: di sini seorang tukang pos pun pada dini hari jam 3 bisa mengetuk pintu rumahku dengan seenak perutnya."
Ia berteriak: "Kamu siapa?"
Sebuah jawaban yang lantang berkumandang: "Aku tukang pos."
Orang Yahudi itu segera bangun dari ranjangnya, membuka pintu dan merasa sedikit di luar dugaan. Di luar pintu ternyata berdiri 2 orang, satu di antaranya menanyanya: "Apakah kamu Glatstein?"
"Ya," jawabnya dengan sabar.
"Apakah kamu telah mengajukan permohonan Izin Exit ke Israel?"
"Ya, aku pernah mengajukan permohonan tersebut."
"Katakanlah kepadaku, kamu di Uni Soviet apa memiliki makanan yang cukup?"
"Ya."
"Semua anak-anakmu mendapat pendidikan yang baik, bukan?"
"Ya."
"Sekalipun demikian, nah, mengapa kamu masih mau meninggalkan negara kami?"
"Mengapa? Karena aku tak mau hidup di sebuah negara semacam ini: di sini seorang tukang pos pun pada dini hari jam 3 bisa mengetuk pintu rumahku dengan seenak perutnya."