Cara Memanah dengan Jitu
Seorang pangeran sedang berburu di hutan dengan pengawal dan pembantunya ketika ia tiba di sebuah pohon. Ia melihat target panahan yang dicat di pohon dan tepat di tengah-tengah itu ada anak panah. Hal itu juga ada di banyak pohon-pohon lainnya.
"Siapa pemanah yang sangat baik ini?" teriak sang pangeran, "Aku harus menemukannya!"
Setelah berjalan terus melalui hutan untuk beberapa mil, ia menemukan seorang anak kecil yang membawa busur dan anak panah. Akhirnya anak itu mengaku bahwa dialah yang menembak panah di tengah semua target.
"Kau tidak berjalan ke target dan menancapkan panah ke tengah dengan palu, kan?" Tanya sang pangeran cemas.
"Tidak ada Tuanku. Saya menembak mereka dari seratus langkah. Saya bersumpah."
"Itu benar-benar menakjubkan," kata sang pangeran. "Saya dengan ini mengangkat engkau menjadi pengawal pribadi saya."
Anak itu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. "Tapi aku harus bertanya," kata pangeran melanjutkan, "Engkau harus memberitahu aku bagaimana engkau bisa memiliki tembakan yang luar biasa seperti itu."
"Yah," kata anak itu, "awalnya saya memanah ke pohon... dan kemudian saya melukis target di sekeliling panah yang menancap ke pohon itu."
"Siapa pemanah yang sangat baik ini?" teriak sang pangeran, "Aku harus menemukannya!"
Setelah berjalan terus melalui hutan untuk beberapa mil, ia menemukan seorang anak kecil yang membawa busur dan anak panah. Akhirnya anak itu mengaku bahwa dialah yang menembak panah di tengah semua target.
"Kau tidak berjalan ke target dan menancapkan panah ke tengah dengan palu, kan?" Tanya sang pangeran cemas.
"Tidak ada Tuanku. Saya menembak mereka dari seratus langkah. Saya bersumpah."
"Itu benar-benar menakjubkan," kata sang pangeran. "Saya dengan ini mengangkat engkau menjadi pengawal pribadi saya."
Anak itu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. "Tapi aku harus bertanya," kata pangeran melanjutkan, "Engkau harus memberitahu aku bagaimana engkau bisa memiliki tembakan yang luar biasa seperti itu."
"Yah," kata anak itu, "awalnya saya memanah ke pohon... dan kemudian saya melukis target di sekeliling panah yang menancap ke pohon itu."