Rumah Disapu Angin Puting Beliung
Daniel adalah seorang pendeta di sebuah desa di Negara Bagian Kansas, Amerika Serikat. Sekali, ia pulang ke kampung halamannya setelah menyelesaikan lawatannya ke Inggris. Di stasiun, begitu turun dari kereta api, ia menjumpai seorang penganutnya yang setia yang tinggal di satu wilayah gereja dengan dirinya.
Penganut: "Pak Daniel, kali ini Bapak kembali benar-benar merupakan suatu hal yang sangat baik."
Daniel: "O, Anakku. Apakah kamu ada urusan?"
Penganut: "Pak, sungguh-sunggguh tak beruntung, sebuah angin puting beliung telah menyapu pondokku."
Daniel: "O, Sayang, hal ini aku sudah tahu, maka aku tak merasa terkejut. Apakah kamu masih ingat, jauh-jauh hari aku sudah memperingatkan dirimu: kamu harus memperhatikan pola hidupmu. Tepuk berbalas, siapa pun tak dapat menghindarkan diri dari bencana alam."
Penganut: "Pak, angin puting beliung juga telah menyapu pondok Bapak."
Daniel: "Amin, Tuhan mengira aku takkan balik ke rumah lagi."
Penganut: "Pak Daniel, kali ini Bapak kembali benar-benar merupakan suatu hal yang sangat baik."
Daniel: "O, Anakku. Apakah kamu ada urusan?"
Penganut: "Pak, sungguh-sunggguh tak beruntung, sebuah angin puting beliung telah menyapu pondokku."
Daniel: "O, Sayang, hal ini aku sudah tahu, maka aku tak merasa terkejut. Apakah kamu masih ingat, jauh-jauh hari aku sudah memperingatkan dirimu: kamu harus memperhatikan pola hidupmu. Tepuk berbalas, siapa pun tak dapat menghindarkan diri dari bencana alam."
Penganut: "Pak, angin puting beliung juga telah menyapu pondok Bapak."
Daniel: "Amin, Tuhan mengira aku takkan balik ke rumah lagi."