Pukulan Bagaikan Kilat Dan Petir
Saat kami merenovasi apartemen kami kembali, kakekku sering berdiri di sampingku melihat aku memaku. Ia melukiskan gerak-gerikku sebagai berikut: "Kamu memukul dengan palu besi bagaikan kilat dan petir." Aku menanya dengan sangat girang: "Benarkah sedemikian?"
"Ya, nggak salah, aku melihat kamu tak pernah memukul dengan jitu pada satu sasaran sebanyak 2 kali!"
"Ya, nggak salah, aku melihat kamu tak pernah memukul dengan jitu pada satu sasaran sebanyak 2 kali!"