Masih Tetap Mengeluh
Aku menelepon teman sekelasku yang sudah belasan tahun tak berjumpa untuk ngobrol, ia dengan patah semangat bercerita kepadaku: "Istriku sangat berbudi luhur; putraku cerdas dan manis; aku sekarang sedang mengoperasikan sebuah pabrik kecil, setiap tahun menghasilkan pendapatan beberapa ratusan milyar rupiah."
Mendengarkan perkataannya ini, aku tak tahan berteriak: "Penghidupanmu sudah termasuk cukup baik, kamu kok masih mengeluh, apa yang kamu keluhkan?"
Siapa tahu sesudah menarik napas panjang, ia membelokkan topik pembicaraannya: "Apa yang kukatakan kepadamu barusan masih belum ada satu pun yang menjadi kenyataan!"
Mendengarkan perkataannya ini, aku tak tahan berteriak: "Penghidupanmu sudah termasuk cukup baik, kamu kok masih mengeluh, apa yang kamu keluhkan?"
Siapa tahu sesudah menarik napas panjang, ia membelokkan topik pembicaraannya: "Apa yang kukatakan kepadamu barusan masih belum ada satu pun yang menjadi kenyataan!"