Orang Yang Terlalu Kikir
Sehabis makan malam, si pelit membawa anaknya pergi jalan-jalan. Mereka baru berjalan setengah jalan, si pelit tiba-tiba teringat ia telah lupa memadamkan pelita di rumahnya, maka ia berkata kepada anaknya:
"Celaka dua belas, hari ini 1 dinar telah hilang percuma."
Ia minta anaknya segera pulang mematikan pelita itu. Tetapi saat anaknya kembali dari rumahnya, ia berteriak-teriak sambil menghentak-hentakkan kaki dan menepuk-nepuk dada:
"Kali ini kita lebih naas lagi daripada tadi, sepatumu barusan tergesek habis di jalan, nilainya mungkin lebih dari 2 dinar."
Setelah dipikirkan matang-matang, anaknya berkata: "Jangan kuatir Pak, aku barusan berlari pulang balik tanpa mengenakan sepatu."
"Celaka dua belas, hari ini 1 dinar telah hilang percuma."
Ia minta anaknya segera pulang mematikan pelita itu. Tetapi saat anaknya kembali dari rumahnya, ia berteriak-teriak sambil menghentak-hentakkan kaki dan menepuk-nepuk dada:
"Kali ini kita lebih naas lagi daripada tadi, sepatumu barusan tergesek habis di jalan, nilainya mungkin lebih dari 2 dinar."
Setelah dipikirkan matang-matang, anaknya berkata: "Jangan kuatir Pak, aku barusan berlari pulang balik tanpa mengenakan sepatu."