Menawar Harga Celana
Saat kuliah di perguruan tinggi, aku masih agak miskin, biasanya aku mengenakan celana yang kubeli di kaki lima yang harganya sebuah kurang lebih 40-50 ribu rupiah. Sekali, aku naksir sebuah celana baru, juragan kios minta 55 ribu dan aku menawarnya 45 ribu, juragan bersikukuh minta 55 ribu, sedang diriku juga ngotot menawar dengan harga yang kukatakan tadi.
Kemudian sang juragan nampak terburu nafsu, ia menawarkan harga mati.
"55 ribu", katanya, "Kalau mau ya Anda angkat, kalau tak mau ya sudah!"
Aku pun jadi tak sabar juga: "Ya, jadi dah, 55 ribu, aku juga bukannya tak mampu membelinya. Nih, uang 100 ribu, berilah uang kembali 55 ribu!"
Juragan kios dengan tegas mengembalikan 55 ribu kepadaku, dan ia masih dengan sangat bangga mengatakan, "Celana ini kamu beli dengan harga 55 ribu sedikitpun tak mahal......"
Kemudian sang juragan nampak terburu nafsu, ia menawarkan harga mati.
"55 ribu", katanya, "Kalau mau ya Anda angkat, kalau tak mau ya sudah!"
Aku pun jadi tak sabar juga: "Ya, jadi dah, 55 ribu, aku juga bukannya tak mampu membelinya. Nih, uang 100 ribu, berilah uang kembali 55 ribu!"
Juragan kios dengan tegas mengembalikan 55 ribu kepadaku, dan ia masih dengan sangat bangga mengatakan, "Celana ini kamu beli dengan harga 55 ribu sedikitpun tak mahal......"