Anak Seorang Gubernur
Yohan adalah seorang gubernur suatu negara bagian di AS. Ia mempunyai seorang putri kesayangan bernama Sailina yang tahun ini berumur 9 tahun. Sailina sangat membanggakan pekerjaan Bapaknya, setiap kali orang menanya dirinya siapa, ia senantiasa menjawab: "Aku bernama Sailina, Bapakku Gubernur Yohan."
Jones, Ibu Sailina merasa agak gelisah, kuatir anaknya sejak kecil mempunyai rasa unggul diri sehingga akan mempengaruhi pandangan dunianya, maka itu ia sering memberitahu Sailina: "Selanjutnya bila orang menanya dirimu siapa, kamu jangan lagi mengatakan bahwa kamu putri Gubernur Yohan, cukup katakan namamu saja!" Setiap kali Sailina selalu dengan tersenyum menyanggupi Ibunya, tetapi dalam praktek ia tetap tak mau mengubah kebiasaannya tersebut.
Hari ini, Jones dan Sailina sama-sama pergi mendaftar ikut les piano, guru piano menanya Sailina: "O, sayang, bisakah kamu memberitahu kepadaku namamu?"
Jones menatap mata Sailina, maksudnya supaya ia mengatakan seperti apa yang ia pesan dengan wanti-wanti, tetapi Sailina memandangnya pun tidak, sesudah berusaha membersihkan pangkal tenggorokannya, ia berkata: "Namaku Sailina, Bapakku adalah Gubernur Yohan."
Setelah selesai mendaftar, mereka berdua sama-sama keluar dari kelas. Jones merasa putrinya walau masih kecil tapi sudah menunjukkan sifatnya yang munafik, ini benar-benar merupakan masalah yang besar, maka ia memutuskan memberinya satu dosis obat yang keras, maksudnya supaya putrinya dengan sepenuhnya mengoreksi kekurangannya itu. Jones segera berjongkok di depannya, dengan muka serius memandang Sailina dan berkata:
"O, putriku sayang, berhubung kamu telah berulang-ulang melanggar pesanku, aku mau tak mau mengambil keputusan begini: selanjutnya bila kamu masih mengatakan kamu adalah putri Gubernur Yohan, maka aku segera meninggalkan rumah ini dan selamanya aku takkan mempedulikan dirimu lagi!"
Sailina ketakutan setengah mati, ia berulang-ulang mengatakan dirinya salah dan berjanji akan mengoreksinya. Melihat wajah putrinya belum pernah menunjukkan kesungguh-sungguhan sedemikian rupa, Jones akhirnya mempercayainya. Ia segera menggendong putrinya dan berkata: "O, sayang, aku percaya kamu takkan mengecewakan Ibumu!"
Saat mereka berdua lewat di gedung perkantoran pemerintah negara bagian, Jones tiba-tiba teringat ada satu hal penting yang perlu dibicarakan kepada Yohan, maka ia bersama dengan putrinya berjalan masuk ke kantor.
Pada saat ini, seorang anggota senator berjalan keluar dari dalam, melihat Sailina, ia segera berjongkok, sambil meraba-raba rambutnya ia berkata: "Bukankah ini putri kesayangan Gubernur Yohan?" Sailina melihat Ibunya sebentar, kemudian menjawab: "Aku juga beranggapan aku ini adalah putri Gubernur Yohan, tetapi Ibuku selalu mengatakan bukan!"
Jones, Ibu Sailina merasa agak gelisah, kuatir anaknya sejak kecil mempunyai rasa unggul diri sehingga akan mempengaruhi pandangan dunianya, maka itu ia sering memberitahu Sailina: "Selanjutnya bila orang menanya dirimu siapa, kamu jangan lagi mengatakan bahwa kamu putri Gubernur Yohan, cukup katakan namamu saja!" Setiap kali Sailina selalu dengan tersenyum menyanggupi Ibunya, tetapi dalam praktek ia tetap tak mau mengubah kebiasaannya tersebut.
Hari ini, Jones dan Sailina sama-sama pergi mendaftar ikut les piano, guru piano menanya Sailina: "O, sayang, bisakah kamu memberitahu kepadaku namamu?"
Jones menatap mata Sailina, maksudnya supaya ia mengatakan seperti apa yang ia pesan dengan wanti-wanti, tetapi Sailina memandangnya pun tidak, sesudah berusaha membersihkan pangkal tenggorokannya, ia berkata: "Namaku Sailina, Bapakku adalah Gubernur Yohan."
Setelah selesai mendaftar, mereka berdua sama-sama keluar dari kelas. Jones merasa putrinya walau masih kecil tapi sudah menunjukkan sifatnya yang munafik, ini benar-benar merupakan masalah yang besar, maka ia memutuskan memberinya satu dosis obat yang keras, maksudnya supaya putrinya dengan sepenuhnya mengoreksi kekurangannya itu. Jones segera berjongkok di depannya, dengan muka serius memandang Sailina dan berkata:
"O, putriku sayang, berhubung kamu telah berulang-ulang melanggar pesanku, aku mau tak mau mengambil keputusan begini: selanjutnya bila kamu masih mengatakan kamu adalah putri Gubernur Yohan, maka aku segera meninggalkan rumah ini dan selamanya aku takkan mempedulikan dirimu lagi!"
Sailina ketakutan setengah mati, ia berulang-ulang mengatakan dirinya salah dan berjanji akan mengoreksinya. Melihat wajah putrinya belum pernah menunjukkan kesungguh-sungguhan sedemikian rupa, Jones akhirnya mempercayainya. Ia segera menggendong putrinya dan berkata: "O, sayang, aku percaya kamu takkan mengecewakan Ibumu!"
Saat mereka berdua lewat di gedung perkantoran pemerintah negara bagian, Jones tiba-tiba teringat ada satu hal penting yang perlu dibicarakan kepada Yohan, maka ia bersama dengan putrinya berjalan masuk ke kantor.
Pada saat ini, seorang anggota senator berjalan keluar dari dalam, melihat Sailina, ia segera berjongkok, sambil meraba-raba rambutnya ia berkata: "Bukankah ini putri kesayangan Gubernur Yohan?" Sailina melihat Ibunya sebentar, kemudian menjawab: "Aku juga beranggapan aku ini adalah putri Gubernur Yohan, tetapi Ibuku selalu mengatakan bukan!"