Kertas Perekat Transparan
Dini hari, melihat suami tangannya membawa segulung kertas perekat plastik, istri segera menanya: "Kamu membawa kertas perekat itu buat apa?"
Suami berkata: "Aduh, jangan nyinggung hal ini lagi dah, barusan aku pergi membeli sarapan, pemilik warung memberi kembalian selembar uang kertas Rp.10.000 kepadaku, ternyata di bagian atas uang itu terlihat sebuah robekan yang agak panjang, maka aku segera pergi membeli segulung kertas perekat, maksudku robekan itu akan kutambal nanti."
Istri menanya: "Kemudian apakah sudah kamu tambal dengan baik?"
Suami dengan muka sedih berkata: "Saat membeli kertas perekat, uang itu telah kupakai untuk membayar, sekarang aku sendiri juga tak tahu apa gunanya kertas perekat ini?"
Begitu mendengar penjelasan suaminya ini, istri diam-diam tersenyum karena merasa senang.
Suami berkata: "Aduh, jangan nyinggung hal ini lagi dah, barusan aku pergi membeli sarapan, pemilik warung memberi kembalian selembar uang kertas Rp.10.000 kepadaku, ternyata di bagian atas uang itu terlihat sebuah robekan yang agak panjang, maka aku segera pergi membeli segulung kertas perekat, maksudku robekan itu akan kutambal nanti."
Istri menanya: "Kemudian apakah sudah kamu tambal dengan baik?"
Suami dengan muka sedih berkata: "Saat membeli kertas perekat, uang itu telah kupakai untuk membayar, sekarang aku sendiri juga tak tahu apa gunanya kertas perekat ini?"
Begitu mendengar penjelasan suaminya ini, istri diam-diam tersenyum karena merasa senang.