Konseling untuk Menyelamatkan Pernikahan
Setelah beberapa tahun menjalani perhikahan penuh dengan perdebatan tanpa henti, seorang pria dan istrinya sampai pada kesimpulan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan pernikahan mereka adalah dengan konseling. Mereka telah berada di situasi sulit untuk beberapa waktu dan merasa bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan mereka.
Ketika mereka tiba di kantor konselor, konselor dan membuka pembicaraan untuk diskusi.
"Apa yang tampaknya menjadi masalah kalian?"
Segera, sang suami diam dan menatap ke bawah tanpa berkata apa-apa. Sebaliknya, istri mulai berbicara, menjelaskan semua kesalahan dalam pernikahan mereka. Setelah 15 menit mendengarkan sang istri, konselor mendekat ke sang istri, memegang bahunya, menciumnya penuh gairah dan mendudukkannya kembali. Setelah itu, istri duduk di sana tanpa berkata-kata.
Konselor memandang sang suami, yang menatap seolah tak percaya. Konselor kemudian mengatakan kepadanya, "Istrimu perlu hal seperti itu setidaknya dua kali seminggu!"
Suami menggaruk kepalanya dan menjawab, "Baiklah. Kalau begitu saya akan mengantarnya ke sini tiap hari Senin dan Rabu."
Ketika mereka tiba di kantor konselor, konselor dan membuka pembicaraan untuk diskusi.
"Apa yang tampaknya menjadi masalah kalian?"
Segera, sang suami diam dan menatap ke bawah tanpa berkata apa-apa. Sebaliknya, istri mulai berbicara, menjelaskan semua kesalahan dalam pernikahan mereka. Setelah 15 menit mendengarkan sang istri, konselor mendekat ke sang istri, memegang bahunya, menciumnya penuh gairah dan mendudukkannya kembali. Setelah itu, istri duduk di sana tanpa berkata-kata.
Konselor memandang sang suami, yang menatap seolah tak percaya. Konselor kemudian mengatakan kepadanya, "Istrimu perlu hal seperti itu setidaknya dua kali seminggu!"
Suami menggaruk kepalanya dan menjawab, "Baiklah. Kalau begitu saya akan mengantarnya ke sini tiap hari Senin dan Rabu."