Memenggal Tangan Musuh
Sesudah selesai bertempur, jenderal menanya seorang prajuritnya:
"Hai, prajuritku yang gagah berani, dalam pertempuran yang sangat sengit kali ini, kamu telah melakukan jasa apa?"
"Pak Jenderal, sesudah mendengar ceritaku di bawah ini, Bapak tentu merasa senang, aku telah nyelonong dengan berani ke depan seorang musuh dan dengan bengis telah kutebas kedua tangannya!"
"Apakatamu? Kedua tangannya telah kamu tebas ya? Mengapa kok bukan kepalanya yang kamu penggal?"
"Karena waktu itu kepalanya sudah jatuh lebih dulu."
"Hai, prajuritku yang gagah berani, dalam pertempuran yang sangat sengit kali ini, kamu telah melakukan jasa apa?"
"Pak Jenderal, sesudah mendengar ceritaku di bawah ini, Bapak tentu merasa senang, aku telah nyelonong dengan berani ke depan seorang musuh dan dengan bengis telah kutebas kedua tangannya!"
"Apakatamu? Kedua tangannya telah kamu tebas ya? Mengapa kok bukan kepalanya yang kamu penggal?"
"Karena waktu itu kepalanya sudah jatuh lebih dulu."