Menebak Status Perkawinan
Seorang wanita muda pergi belanja ke sebuah mal di dekat tempat tinggalnya. Ia telah membeli susu sapi rendah lemak, telur ayam, sari jeruk, salad, kopi dan daging, kemudian pergi antre ke depan meja kasir menunggu giliran untuk menyelesaikan rekening. Saat ia mulai menurunkan barang dari kereta dorongnya satu per satu, seorang lelaki pemabuk yang kebetulan berdiri di belakangnya tengah mengamat-amati dirinya.
Lelaki pemabuk itu dengan suara tenang berkata: "Aku terkah kamu belum pernah kawin."
Terhadap perkataan ini wanita muda itu bukan main terkejutnya dan terhadap naluri pemabuk tersebut ia juga merasa sangat heran, karena apa yang ia katakan memang tak salah, sampai sekarang ia memang belum pernah kawin.
Ia segera membalikkan badan melihat barang-barang yang dibelinya, namun tidak ditemukan satu barang pun yang bisa membocorkan bahwa dirinya adalah singgel, maka sambil tersenyum ia berkata kepada pemabuk itu: "Apa yang barusan kamu katakan memang tak salah. Yo, jelaskan lebih lanjut gimana kamu kok bisa tahu?"
"Karena rupa mukamu benar-benar buruknya bukan main!"
Lelaki pemabuk itu dengan suara tenang berkata: "Aku terkah kamu belum pernah kawin."
Terhadap perkataan ini wanita muda itu bukan main terkejutnya dan terhadap naluri pemabuk tersebut ia juga merasa sangat heran, karena apa yang ia katakan memang tak salah, sampai sekarang ia memang belum pernah kawin.
Ia segera membalikkan badan melihat barang-barang yang dibelinya, namun tidak ditemukan satu barang pun yang bisa membocorkan bahwa dirinya adalah singgel, maka sambil tersenyum ia berkata kepada pemabuk itu: "Apa yang barusan kamu katakan memang tak salah. Yo, jelaskan lebih lanjut gimana kamu kok bisa tahu?"
"Karena rupa mukamu benar-benar buruknya bukan main!"