Menghadapi Penyakit Dan Proses Penuaan
Pada suatu pesta malam gembira yang dihadiri oleh banyak tokoh terkenal, bintang film kawakan Pakistan jaman itu, Rayleigh, yang telah kehilangan sikap anggun masa lalunya dan rambut kedua pelipisnya juga sudah mulai menguban, dengan bertopang tongkat berjalan dengan tertatih-tatih menuju ke arah podium lalu duduk di sebuah kursi. Seorang pemandu acara menanya: "Apakah Anda akhir-akhir ini masih sering periksa ke dokter?"
"Ya, aku biasanya sering pergi mencari dokter."
"Mengapa?"
"Karena pasien harus sering-sering periksa ke dokter, Pak dokter baru bisa melanjutkan hidupnya."
Pada saat ini, di bawah podium meledak suara tepuk tangan yang meriah, para hadirin tengah menyoraki semangat optimisme dan bahasa yang hidup bintang lansia ini.
Pemandu acara selanjutnya menanya:"Anda apa sering ke apotik membeli obat?"
"Ya, aku sering beli obat ke apotik, karena juragan apotik juga harus melangsungkan hidupnya."
Di bawah podium sekali lagi terdengar gemuruh tepuk tangan. "Apakah Anda sering makan obat?" tanya pemandu acara lebih lanjut.
"Tidak, obat-obat itu sering kucampakkan, karena aku sendiri juga ingin melanjutkan hidupku."
Di bawah podium segera meledak gelak tawa yang riuh rendah.
"Ya, aku biasanya sering pergi mencari dokter."
"Mengapa?"
"Karena pasien harus sering-sering periksa ke dokter, Pak dokter baru bisa melanjutkan hidupnya."
Pada saat ini, di bawah podium meledak suara tepuk tangan yang meriah, para hadirin tengah menyoraki semangat optimisme dan bahasa yang hidup bintang lansia ini.
Pemandu acara selanjutnya menanya:"Anda apa sering ke apotik membeli obat?"
"Ya, aku sering beli obat ke apotik, karena juragan apotik juga harus melangsungkan hidupnya."
Di bawah podium sekali lagi terdengar gemuruh tepuk tangan. "Apakah Anda sering makan obat?" tanya pemandu acara lebih lanjut.
"Tidak, obat-obat itu sering kucampakkan, karena aku sendiri juga ingin melanjutkan hidupku."
Di bawah podium segera meledak gelak tawa yang riuh rendah.