Minta Tempat Duduk di Pertunjukan
Sekali, musikus AS Robinstan telah menggelar konser perorangan di kota Boston, dan tiket masuk pertunjukan akbar itu telah habis terjual pada beberapa hari sebelumnya.
Hari itu sebelum pertunjukan dimulai, seorang Nyonya Besar yang menganggap dirinya luar biasa datang ke belakang panggung mencari Robinstan, tanpa berkata sepatah kata pun ia minta tiket kepada Ronbinstan. Robinstan sangat meremehkan wanita yang berpengetahuan dangkal dan tidak tahu aturan seperti ini, maka ia berkata dengan sikap yang sangat dingin: "Maafkan diriku Nyonya, aku sekarang hanya mempunyai sebuah tempat duduk saja."
"Nggak apa, sebuah tempat duduk juga sudah boleh!" Nyonya besar itu girangnya bukan main. Kemudian sambil mendongakkan kepalanya ia berkata kepada Robinstan: "Tetapi yang kuinginkan adalah tempat duduk yang terletak di depan."
"Nggak salah, tempat duduk itu justru ada di depan di tempat yang paling mencolok," sambil berkata ia sambil menunjuk dengan jarinya: "Tu kelihatan nggak? Itulah dia, tempat duduk di pinggir piano, oke?"
Hari itu sebelum pertunjukan dimulai, seorang Nyonya Besar yang menganggap dirinya luar biasa datang ke belakang panggung mencari Robinstan, tanpa berkata sepatah kata pun ia minta tiket kepada Ronbinstan. Robinstan sangat meremehkan wanita yang berpengetahuan dangkal dan tidak tahu aturan seperti ini, maka ia berkata dengan sikap yang sangat dingin: "Maafkan diriku Nyonya, aku sekarang hanya mempunyai sebuah tempat duduk saja."
"Nggak apa, sebuah tempat duduk juga sudah boleh!" Nyonya besar itu girangnya bukan main. Kemudian sambil mendongakkan kepalanya ia berkata kepada Robinstan: "Tetapi yang kuinginkan adalah tempat duduk yang terletak di depan."
"Nggak salah, tempat duduk itu justru ada di depan di tempat yang paling mencolok," sambil berkata ia sambil menunjuk dengan jarinya: "Tu kelihatan nggak? Itulah dia, tempat duduk di pinggir piano, oke?"