Menjual Asuransi Melalui Hubungan Sosial
Istri adalah anggota staf sebuah perusahaan asuransi. Suaminya mengajukan suatu ide kepadanya: "Menjual asuransi, kunci yang paling utama ialah memelihara hubungan sosial antar manusia. Kalau tidak, beginilah. Coba kamu hubungi semua mantan teman sekolahmu mulai dari SD sampai perguruan tinggi dengan dalih bernostalgia. Dengan cara ini kujamin kamu pasti akan panen raya."
Mendengar perkataan ini, istri merasa ide suaminya itu baik sekali, maka ia bertekad akan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
Seminggu kemudian, suami menanya istrinya: "Sekarang bagaimana hasilnya?"
Dengan tak terduga, si istri tiba-tiba emosi dan berkata dengan marah: "Semua kesalahan disebabkan oleh akal pendek yang kamu ajukan. Sampai sekarang aku tidak hanya tak berhasil menjual selembar asuransi, malah sebaliknya aku telah berturut-turut menerima 8 pucuk surat undangan, di antaranya 7 orang teman sekolahku akan menikah, dan ada satu undangan lagi minta aku hadir dalam upacara perayaan kelahiran bayinya yang baru genap satu bulan..."
Mendengar perkataan ini, istri merasa ide suaminya itu baik sekali, maka ia bertekad akan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
Seminggu kemudian, suami menanya istrinya: "Sekarang bagaimana hasilnya?"
Dengan tak terduga, si istri tiba-tiba emosi dan berkata dengan marah: "Semua kesalahan disebabkan oleh akal pendek yang kamu ajukan. Sampai sekarang aku tidak hanya tak berhasil menjual selembar asuransi, malah sebaliknya aku telah berturut-turut menerima 8 pucuk surat undangan, di antaranya 7 orang teman sekolahku akan menikah, dan ada satu undangan lagi minta aku hadir dalam upacara perayaan kelahiran bayinya yang baru genap satu bulan..."