Jendela Mobil Terbuka
Dua minggu yang lalu, aku bersama suamiku keluar dengan mengendarai mobil sedan. Saat menunggu lampu sinyal merah, ada sebuah mobil Ford Wild Horse berwarna hitam berhenti di samping kami.
Aku yang sudah berumur 63 tahun, tak bisa digolongkan sebagai pecandu mobil, tetapi melihat anak muda di dalam mobil itu menoleh ke arahku, mau tak mau aku tersenyum berkata sambil mengacungkan jari jempol: "Aduh, mobilmu hebat sekali!"
Ia manggut-manggut membalas teguranku. Pada waktu ini entah dari mana datangnya nyaliku, selanjutnya aku meneruskan perkataanku dengan nada guyonan dalam suara rendah: "Wow, kamu sendiri juga sangat cakap lho!" Dengan tiada terduga, paras anak muda itu tiba-tiba merah padam.
Aku berkata kepada suamiku: "Lho, keadaannya kok bisa begini ya, sepertinya anak muda itu barusan telah mendengar apa yang kukatakan."
"Ia kedengaran suaramu sedikitpun tak salah, jendela tempat duduk belakang mobil kita ini kan memang selalu terbuka lebar." Jawab suaminya sambil ketawa sumringah.
Aku yang sudah berumur 63 tahun, tak bisa digolongkan sebagai pecandu mobil, tetapi melihat anak muda di dalam mobil itu menoleh ke arahku, mau tak mau aku tersenyum berkata sambil mengacungkan jari jempol: "Aduh, mobilmu hebat sekali!"
Ia manggut-manggut membalas teguranku. Pada waktu ini entah dari mana datangnya nyaliku, selanjutnya aku meneruskan perkataanku dengan nada guyonan dalam suara rendah: "Wow, kamu sendiri juga sangat cakap lho!" Dengan tiada terduga, paras anak muda itu tiba-tiba merah padam.
Aku berkata kepada suamiku: "Lho, keadaannya kok bisa begini ya, sepertinya anak muda itu barusan telah mendengar apa yang kukatakan."
"Ia kedengaran suaramu sedikitpun tak salah, jendela tempat duduk belakang mobil kita ini kan memang selalu terbuka lebar." Jawab suaminya sambil ketawa sumringah.