Pejabat Korup yang Bertobat
Seorang pejabat korup datang ke hadapan pendeta, dan bertobat:
"Aku seumur hidup ini mata duitan bukan main, dari lubuk hati yang sedalam-dalamnya aku merasa sangat menyesal. Bapak Pendeta, coba tunjukkan suatu jalan, aku harus bagaimana baru bisa meringankan dosaku ini?"
"Sangat sederhana, asal kamu bersedia menyumbangkan semua uang hasil korupsimu itu kepada sebuah yayasan kesejahteraan sosial, maka Tuhan tentu bisa mengampuni dirimu."
Beberapa hari kemudian, pejabat korup itu datang lagi ke hadapan sang pendeta.
"Aku sudah menyumbangkan semua uangku menurut apa yang Bapak katakan hari itu."
"Sekarang, hatimu tentu telah merasa lega dan baikan, betul nggak?" tanya sang pendeta.
"Tetapi uang itu barulah kusumbangkan dalam keadaan di mana pihak lawan telah menyanggupi akan memberiku komisi sebanyak 90%."
"Aku seumur hidup ini mata duitan bukan main, dari lubuk hati yang sedalam-dalamnya aku merasa sangat menyesal. Bapak Pendeta, coba tunjukkan suatu jalan, aku harus bagaimana baru bisa meringankan dosaku ini?"
"Sangat sederhana, asal kamu bersedia menyumbangkan semua uang hasil korupsimu itu kepada sebuah yayasan kesejahteraan sosial, maka Tuhan tentu bisa mengampuni dirimu."
Beberapa hari kemudian, pejabat korup itu datang lagi ke hadapan sang pendeta.
"Aku sudah menyumbangkan semua uangku menurut apa yang Bapak katakan hari itu."
"Sekarang, hatimu tentu telah merasa lega dan baikan, betul nggak?" tanya sang pendeta.
"Tetapi uang itu barulah kusumbangkan dalam keadaan di mana pihak lawan telah menyanggupi akan memberiku komisi sebanyak 90%."