Ketika Mark Twain Berpidato di Kota Kecil
Sekali, Mark Twain, pengarang besar AS, telah menerima undangan untuk pergi berpidato di sebuah kota kecil, ia memutuskan, sebelumnya naik ke atas podium pergi pangkas rambut lebih dulu.
"Apakah Anda menyukai kota kami ini?" tanya tukang pangkas kepadanya.
"O, benar, kota ini adalah suatu tempat yang sangat baik." kata Mark Twain.
"Anda datang kemari juga kebetulan sekali," tukang pangkas itu berkata lebih lanjut, "malam ini Mark Twain akan mengadakan ceramah, aku pikir Anda tentu ingin pergi mendengarkannya, bukan?"
"Ya." kata Mark Twain.
"Anda apa sudah mendapatkan tiket masuk?"
"Masih belum."
"Aduh, sayang sekali!" Tukang pangkas itu mengangkat bahunya sebentar, kemudian membentangkan kedua tangannya dan berkata dengan penuh rasa simpati, "Kalau begitu Anda hanya bisa berdiri di situ dari awal sampai akhir, karena di sana tak mungkin ada tempat duduk yang kosong."
"Omonganmu sama sekali nggak salah!" kata maestro humor ini, "Mark Twain sungguh sialan! Begitu ia berpidato, aku mau tak mau harus berdiri."
"Apakah Anda menyukai kota kami ini?" tanya tukang pangkas kepadanya.
"O, benar, kota ini adalah suatu tempat yang sangat baik." kata Mark Twain.
"Anda datang kemari juga kebetulan sekali," tukang pangkas itu berkata lebih lanjut, "malam ini Mark Twain akan mengadakan ceramah, aku pikir Anda tentu ingin pergi mendengarkannya, bukan?"
"Ya." kata Mark Twain.
"Anda apa sudah mendapatkan tiket masuk?"
"Masih belum."
"Aduh, sayang sekali!" Tukang pangkas itu mengangkat bahunya sebentar, kemudian membentangkan kedua tangannya dan berkata dengan penuh rasa simpati, "Kalau begitu Anda hanya bisa berdiri di situ dari awal sampai akhir, karena di sana tak mungkin ada tempat duduk yang kosong."
"Omonganmu sama sekali nggak salah!" kata maestro humor ini, "Mark Twain sungguh sialan! Begitu ia berpidato, aku mau tak mau harus berdiri."