Akibat Memiliki Istri Terlalu Muda
Seorang petani kaya tua umurnya lebih besar 40 tahun dari istrinya. Kedua orang sering bercekcok karena kesenjangan generasi tersebut.
Pada suatu hari, sang suami menyapu guguran daun dan ranting kering di pelataran rumahnya yang besar, dan si istri sedang duduk ongkang-ongkang di depan rumahnya sambil jajan sambil menyeruput kopi. Sang suami merasa badannya sangat letih, maka ia menggerutu kepada istrinya: "Bila perkawinan kita ini adil, kamu sudah seharusnya membantu diriku sama-sama menyapu guguran daun dan ranting-ranting kering ini, sedikitnya satu orang menyapu separo halaman."
Istri berkata: "O, sayang, guguran daun dan ranting-ranting kering yang jatuh berserakan di tanah ini sudah seharusnya kamulah yang menyapunya, karena ia memang merupakan bagianmu, sedang bagianku, yaitu separonya lagi, sekarang masih menggelantung di atas pohon."
Pada suatu hari, sang suami menyapu guguran daun dan ranting kering di pelataran rumahnya yang besar, dan si istri sedang duduk ongkang-ongkang di depan rumahnya sambil jajan sambil menyeruput kopi. Sang suami merasa badannya sangat letih, maka ia menggerutu kepada istrinya: "Bila perkawinan kita ini adil, kamu sudah seharusnya membantu diriku sama-sama menyapu guguran daun dan ranting-ranting kering ini, sedikitnya satu orang menyapu separo halaman."
Istri berkata: "O, sayang, guguran daun dan ranting-ranting kering yang jatuh berserakan di tanah ini sudah seharusnya kamulah yang menyapunya, karena ia memang merupakan bagianmu, sedang bagianku, yaitu separonya lagi, sekarang masih menggelantung di atas pohon."