Petani dan Pelaut
Seorang petani bertanya kepada seorang kelasi yang sedang siap untuk berlayar:
"Dulu Bapakmu matinya di mana?"
"Ia telah gugur dengan gagah perwira di dalam suatu pertempuran laut."
"Lalu bagaimana dengan Kakekmu?"
"Ia juga telah gugur dengan gagah berani di dalam suatu perang laut."
"Lalu bagaimana dengan Moyangmu?"
"Ia telah tenggelam di tengah laut bersama dengan kapal perangnya."
"Kalau begitu, kenapa kamu masih mau menjadi seorang kelasi dan masih mau berlayar?
Kelasi itu tak menjawab secara langsung, melainkan berbalik menanya sang petani:
"Bapakmu di mana meninggalnya?"
"Ia meninggal di atas ranjang."
"Lalu bagaimana dengan kakekmu?"
"Sama halnya dengan Bapakku, ia juga meninggal di atas ranjang."
"Kalau begitu, kawanku," kata si kelasi: "mengapa setiap malam kamu masih mau tidur di atas ranjang?"
"Dulu Bapakmu matinya di mana?"
"Ia telah gugur dengan gagah perwira di dalam suatu pertempuran laut."
"Lalu bagaimana dengan Kakekmu?"
"Ia juga telah gugur dengan gagah berani di dalam suatu perang laut."
"Lalu bagaimana dengan Moyangmu?"
"Ia telah tenggelam di tengah laut bersama dengan kapal perangnya."
"Kalau begitu, kenapa kamu masih mau menjadi seorang kelasi dan masih mau berlayar?
Kelasi itu tak menjawab secara langsung, melainkan berbalik menanya sang petani:
"Bapakmu di mana meninggalnya?"
"Ia meninggal di atas ranjang."
"Lalu bagaimana dengan kakekmu?"
"Sama halnya dengan Bapakku, ia juga meninggal di atas ranjang."
"Kalau begitu, kawanku," kata si kelasi: "mengapa setiap malam kamu masih mau tidur di atas ranjang?"