Pikiran Masih Ada di Otak
Pada suatu hari sesudah makan malam, Jame, putraku yang berumur 4 tahun, menumpahkan semua barang dari peti mainannya, lalu ia sendiri masuk ke dalam peti kosong itu untuk bermain "mengayuh sampan".
Tiba-tiba sebuah "ombak badai" berhasil menjungkir-balikkan peti mainan itu, tak pelak lagi, ia terpelanting dan menelentang ke belakang, kepalanya terbentur sebuah kursi.
Saat aku memeriksa apa ada luka di bagian kepalanya, hanya terdengar ia berkata sambil menangis terisak-isak: "Seharusnya tak ada masalah, pikiranku sekarang masih ada di dalam otakku."
Tiba-tiba sebuah "ombak badai" berhasil menjungkir-balikkan peti mainan itu, tak pelak lagi, ia terpelanting dan menelentang ke belakang, kepalanya terbentur sebuah kursi.
Saat aku memeriksa apa ada luka di bagian kepalanya, hanya terdengar ia berkata sambil menangis terisak-isak: "Seharusnya tak ada masalah, pikiranku sekarang masih ada di dalam otakku."