Wewenang Lencana Polisi
Polisi berpakaian preman datang ke sebuah perusahaan pertanian dan berkata kepada seorang petani tua: "Aku mau memeriksa perkebunan yang kamu kelola ini, apakah kamu telah melanggar hukum, misalnya menanam pohon ganja?"
Petani tua itu berkata: "Tak ada masalah, silahkan periksa, tetapi Anda sekali-kali jangan berjalan ke petak ladang itu?"
Polisi tersenyum dingin sebentar. "Pak, kamu tentu tahu dengan jelas, aku adalah orang yang mewakili kekuasaan rakyat."
Sambil mengeluarkan lencana polisi dari kantongnya, ia menyambung perkataannya, "Lihatlah ini, dengan lencana ini, aku bisa ke mana aku mau, siapa pun tak berhak melarangnya! Semuanya kutentukan sendiri. Kamu tahu nggak?"
Sesudah dengan penuh rasa hormat menganggukkan kepalanya, petani itu sibuk mengerjakan pekerjaannya sediri. Tetapi lewat tak berapa lama kemudian, tiba-tiba dari kejauhan beberapa kali terdengar teriakan keras.
Saat menengadah, sang petani menemukan polisi itu sedang lari pontang-panting. Ternyata ia tengah dikejar oleh seekor sapi jantan besar perkebunan dari belakang, melihat jaraknya kian lama kian dekat. Polisi itu nampaknya ketakutan bukan main.
Sang petani buru-buru melemparkan alat pertanian di tangannya dan lari ke pinggir kandang sapi sambil berteriak-teriak: "Yo, cepat-cepat keluarkan lencana polisimu dan tunjukkan kepada sapi-sapi itu!"
Petani tua itu berkata: "Tak ada masalah, silahkan periksa, tetapi Anda sekali-kali jangan berjalan ke petak ladang itu?"
Polisi tersenyum dingin sebentar. "Pak, kamu tentu tahu dengan jelas, aku adalah orang yang mewakili kekuasaan rakyat."
Sambil mengeluarkan lencana polisi dari kantongnya, ia menyambung perkataannya, "Lihatlah ini, dengan lencana ini, aku bisa ke mana aku mau, siapa pun tak berhak melarangnya! Semuanya kutentukan sendiri. Kamu tahu nggak?"
Sesudah dengan penuh rasa hormat menganggukkan kepalanya, petani itu sibuk mengerjakan pekerjaannya sediri. Tetapi lewat tak berapa lama kemudian, tiba-tiba dari kejauhan beberapa kali terdengar teriakan keras.
Saat menengadah, sang petani menemukan polisi itu sedang lari pontang-panting. Ternyata ia tengah dikejar oleh seekor sapi jantan besar perkebunan dari belakang, melihat jaraknya kian lama kian dekat. Polisi itu nampaknya ketakutan bukan main.
Sang petani buru-buru melemparkan alat pertanian di tangannya dan lari ke pinggir kandang sapi sambil berteriak-teriak: "Yo, cepat-cepat keluarkan lencana polisimu dan tunjukkan kepada sapi-sapi itu!"