Tinggal di Lereng Gunung
Angin badai tiba-tiba datang menyerang, membuat volume hujan di daerah kami ini meningkat drastis dan sekaligus menyebabkan kerugian harta benda yang sulit diperkirakan.
Beberapa hari sesudah terjadi bencana, kebanyakan massa penduduk pada sibuk membangun kembali kampung halaman mereka masing-masing. tetapi di kota kecil kami ini ada satu orang tinggal di bawah sebuah lereng gunung. Melihat jalan mobil di depan rumahnya tertutup oleh tumpukan tanah dan kerikil, seketika ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Ia yang biasanya selalu optimistis akhirnya mengambil tindakan, yaitu menancapkan sebuah papan pengumuman di atas tumpukan sampah yang isinya kira-kira sebagai berikut:
"Para tetangga, harap segera mengambil tanah milik kalian sendiri!"
Beberapa hari sesudah terjadi bencana, kebanyakan massa penduduk pada sibuk membangun kembali kampung halaman mereka masing-masing. tetapi di kota kecil kami ini ada satu orang tinggal di bawah sebuah lereng gunung. Melihat jalan mobil di depan rumahnya tertutup oleh tumpukan tanah dan kerikil, seketika ia tak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Ia yang biasanya selalu optimistis akhirnya mengambil tindakan, yaitu menancapkan sebuah papan pengumuman di atas tumpukan sampah yang isinya kira-kira sebagai berikut:
"Para tetangga, harap segera mengambil tanah milik kalian sendiri!"