Bertengkar dengan Istri
Malam itu aku bertengkar dengan istri dan tidur sendirian di kamar lain. Ia masih tetap marah tak habis-habisnya. Ia mengambil sebuah gunting kecil dan dengan cekatan telah menggunting sebuah lubang besar di kain kelambuku, lalu berkata: "Biarlah kamu mati digigit nyamuk."
Setelah lewat kira-kira satu jam, istriku telah mengambil kertas perekat tembus pandang, lalu menempelkannya ke kelambuku yang berlubang itu. Pada detik-detik ini, hatiku sungguh terharu, istri bagaimana pun adalah istri, yaitu bermulut pisau dan berhati tahu.
Aku baru saja mau bicara, ia tiba-tiba berkata dengan dirinya sendiri: "Nyamuk di dalam kelambu ini sudah cukup banyak, sekali-kali jangan diberi kesempatan terbang keluar."
Setelah lewat kira-kira satu jam, istriku telah mengambil kertas perekat tembus pandang, lalu menempelkannya ke kelambuku yang berlubang itu. Pada detik-detik ini, hatiku sungguh terharu, istri bagaimana pun adalah istri, yaitu bermulut pisau dan berhati tahu.
Aku baru saja mau bicara, ia tiba-tiba berkata dengan dirinya sendiri: "Nyamuk di dalam kelambu ini sudah cukup banyak, sekali-kali jangan diberi kesempatan terbang keluar."