Salah Menghukum Anak
Anak perempuan tunggal kesayanganku telah berumur 4 tahun, tabiatnya sangat keras. Hari itu ia tidak mendengarkan omonganku, aku menghardik akan menghukumnya dengan mengurungnya di kamar toilet untuk mawas diri.
Matanya memandangku sejenak, lalu melengos dan berlari sendiri menuju ke toilet, bahkan langsung telah mengunci pintu toilet dari dalam.
Sesudah lewat setengah jam, istriku tak tahan lagi dan berkata: "Upikku yang manis, ayo buka pintu, Bapakmu sudah mengaku bersalah. Upikku sayang, yo, cepat-cepatlah buka pintu, Ibu sendiri juga sudah tak mampu menahan kemih nih."
Matanya memandangku sejenak, lalu melengos dan berlari sendiri menuju ke toilet, bahkan langsung telah mengunci pintu toilet dari dalam.
Sesudah lewat setengah jam, istriku tak tahan lagi dan berkata: "Upikku yang manis, ayo buka pintu, Bapakmu sudah mengaku bersalah. Upikku sayang, yo, cepat-cepatlah buka pintu, Ibu sendiri juga sudah tak mampu menahan kemih nih."