Cara Memperoleh Makan Gratis
Parto adalah seorang penipu, tapi dia tinggal dalam kehidupan yang cukup keras. Dia sering sekali dekat dengan yang namanya kelaparan. Maka suatu hari Parto kebetulan melewati rumah yang sedang melaksanakan pemakaman salah satu anggota keluarganya.
Dengan cepat, Parto menyelinap masuk ke rumah itu berbaur dengan keluarga pelayat dan menangis dengan sedihnya. Tak ada yang tahu dia, jadi, orang-orang terkejut dan bertanya mengapa dia menangis.
"Saya bersahabat dengan yang meninggal. Kami tidak melihat satu sama lain selama berbulan-bulan. Sekarang ia telah meninggal, bagaimana mungkin aku tidak merasa sedih? Karena saya hanya kebetulan lewat, saya tidak siap untuk ini. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah menangis untuk sahabatku, yang merupakan ekspresi persahabatan kami."
Keluarga sangat tersentuh oleh komentar Parto dan segera memintanya untuk tinggal untuk makan malam. Dalam perjalanan pulang Parto bertemu dengan teman lama, Joko, yang hidupnya sama genting.
Yanta Joko kepada Parto, "Di mana kau bisa makan dan minum hari ini?"
Parto pun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Keesokan harinya Joko juga menemukan sebuah keluarga yang sedang mengadakan pemakaman dan menangis juga. Ketika mereka bertanya alasannya, ia menjawab bahwa ia adalah teman terdekat dari orang yang meninggal. Sebelum dia selesai, Joko menerima berbagai pukulan dan tendangan.
Ternyata hal itu terjadi karena almarhum adalah seorang ibu rumah tangga yang masih muda.
Dengan cepat, Parto menyelinap masuk ke rumah itu berbaur dengan keluarga pelayat dan menangis dengan sedihnya. Tak ada yang tahu dia, jadi, orang-orang terkejut dan bertanya mengapa dia menangis.
"Saya bersahabat dengan yang meninggal. Kami tidak melihat satu sama lain selama berbulan-bulan. Sekarang ia telah meninggal, bagaimana mungkin aku tidak merasa sedih? Karena saya hanya kebetulan lewat, saya tidak siap untuk ini. Yang bisa saya lakukan sekarang adalah menangis untuk sahabatku, yang merupakan ekspresi persahabatan kami."
Keluarga sangat tersentuh oleh komentar Parto dan segera memintanya untuk tinggal untuk makan malam. Dalam perjalanan pulang Parto bertemu dengan teman lama, Joko, yang hidupnya sama genting.
Yanta Joko kepada Parto, "Di mana kau bisa makan dan minum hari ini?"
Parto pun menceritakan semuanya dari awal sampai akhir. Keesokan harinya Joko juga menemukan sebuah keluarga yang sedang mengadakan pemakaman dan menangis juga. Ketika mereka bertanya alasannya, ia menjawab bahwa ia adalah teman terdekat dari orang yang meninggal. Sebelum dia selesai, Joko menerima berbagai pukulan dan tendangan.
Ternyata hal itu terjadi karena almarhum adalah seorang ibu rumah tangga yang masih muda.