Menikah dengan Wanita Bertabiat Buruk
Sebelumnya mereka kawin, Suglati dan istrinya telah berpacaran lama sekali, tetapi waktu itu ia tak mengetahui bahwa tabiat istrinya sangat buruk.
Sesudahnya kawin, Suglati baru menemukan tabiat istrinya ternyata sangat jelek. Hal ini menjadikan dirinya sadar: di dunia ini tiada benda yang sempurna. Tetapi bagaimana pun ia tetap sering memberi dorongan kepada orang-orang di sekitarnya untuk kawin.
Suglati sering berkata kepada orang yang ada di sekitarnya, istri kita tak peduli bertabiat baik atau bertabiat buruk adalah suatu senjata gaib yang sama-sama bisa mendorong kita mencapai sukses.
Menikahi istri yang tabiatnya baik, kita akan hidup bahagia sepanjang hari; menikahi istri yang tabiatnya buruk, malahan mungkin lebih baik lagi, karena dengan demikian, kita bisa menjadi seorang filsuf.
Sesudahnya kawin, Suglati baru menemukan tabiat istrinya ternyata sangat jelek. Hal ini menjadikan dirinya sadar: di dunia ini tiada benda yang sempurna. Tetapi bagaimana pun ia tetap sering memberi dorongan kepada orang-orang di sekitarnya untuk kawin.
Suglati sering berkata kepada orang yang ada di sekitarnya, istri kita tak peduli bertabiat baik atau bertabiat buruk adalah suatu senjata gaib yang sama-sama bisa mendorong kita mencapai sukses.
Menikahi istri yang tabiatnya baik, kita akan hidup bahagia sepanjang hari; menikahi istri yang tabiatnya buruk, malahan mungkin lebih baik lagi, karena dengan demikian, kita bisa menjadi seorang filsuf.