Menjemur Seprai
Pada suatu hari, adik lelaki sepupuku yang baru berumur 4 tahun pergi main-main ke tetangga. Tetangga kami adalah seorang guru perempuan Taman Kanak-kanak yang masih muda. Waktu itu ia sedang sibuk membentangkan sebuah seprai bersulam ke tempat tidurnya dan seprai itu kelihatannya sangat cantik. Adik sepupuku kemudian berkata: "Kak, sepraimu ini bukan main cantiknya lho."
"Kalau begitu, hari ini kamu tidur bersamaku, bagaimana?" jawab si guru.
Setelah berpikir sejenak, adik sepupuku itu berkata: "Ah, nggak, aku kan masih kecil!"
Guru muda itu seketika bungkam seribu bahasa, karena ia benar-benar tak tahu bagaimana sebaiknya menyambung perkataannya tadi. Kemudian kita semua yang ada di situ pada ketawa terpingkal-pingkal karena merasa geli.
"Kalau begitu, hari ini kamu tidur bersamaku, bagaimana?" jawab si guru.
Setelah berpikir sejenak, adik sepupuku itu berkata: "Ah, nggak, aku kan masih kecil!"
Guru muda itu seketika bungkam seribu bahasa, karena ia benar-benar tak tahu bagaimana sebaiknya menyambung perkataannya tadi. Kemudian kita semua yang ada di situ pada ketawa terpingkal-pingkal karena merasa geli.