Kisah Anak Perempuan Kecil Penjual Korek Api
Sesudah mempelajari teks pelajaran berjudul "Anak Perempuan Kecil Penjual Korek Api" karya Anderson, nampak dengan jelas banyak siswa sangat terharu dan menaruh simpati terhadap anak perempuan kecil yang mati kedinginan pada Malam Tahun Baru itu.
Untuk menempa semangat baja mumpung sedang panas-panasnya, Bu Guru menggunakan kesempatan ini berkata: "Sekarang aku memberi tugas PR, yaitu setiap orang menulis sebuah karangan pendek mewakili anak perempuan kecil penjual korek api itu menulis sepucuk surat kepada Ibunya."
Beberapa hari kemudian, para siswa menyerahkan karangannya masing-masing, kecuali Rusli. Bu guru menanyanya, mengapa ia tak menyelesaikan tugas. Ia berkata: "Bu, anak perempuan kecil penjual korek api itu tak punya uang membeli perangko untuk mengirim surat."
Untuk menempa semangat baja mumpung sedang panas-panasnya, Bu Guru menggunakan kesempatan ini berkata: "Sekarang aku memberi tugas PR, yaitu setiap orang menulis sebuah karangan pendek mewakili anak perempuan kecil penjual korek api itu menulis sepucuk surat kepada Ibunya."
Beberapa hari kemudian, para siswa menyerahkan karangannya masing-masing, kecuali Rusli. Bu guru menanyanya, mengapa ia tak menyelesaikan tugas. Ia berkata: "Bu, anak perempuan kecil penjual korek api itu tak punya uang membeli perangko untuk mengirim surat."