Cuti Hamil Untuk Suami
Istrinya telah hamil, maka Yohan girangnya bukan main. Yohan dan istrinya berketetapan minta cuti panjang untuk pulang dan tinggal bersama di rumah ayah mertuanya, di sana mereka akan menunggu kelahiran anak itu.
Tidak terduga, waktu cuti Yohan telah habis, tetapi anaknya yang ditunggu-tunggu itu masih belum lahir. Maka ia berkata kepada ayah mertuanya: "Kelak bila putraku telah lahir, jangan telepon ke kantor mengatakan bahwa aku telah memiliki seorang anak laki-laki, karena aku tak mempunyai niat mengeluarkan sejumlah uang untuk menjamu mereka. Bapak cukup meluncurkan sepucuk SMS ke HP-ku, katakan bahwa kiriman loncengnya sudah sampai. Ini adalah kata sandi mengenai kelahiran anak kami yang kami setujui bersama."
Akhirnya anaknya telah lahir, tetapi bukan anak laki-laki, melainkan seorang anak perempuan. Ayah mertua Yohan teringat pada pesan menantu lelakinya, maka di dalam hati ia sedang berpikir: "jika aku memberitahu dia kiriman loncengnya belum sampai, ia tentu akan salah paham, dikiranya anaknya telah terjadi sesuatu sehingga ada kemungkinan ia akan segera kembali dengan tergesa-gesa. Andaikata di tengah jalan terjadi lagi hal-hal yang di luar dugaan, nanti kan tak baik jadinya."
Maka itu, ayah mertua Yohan segera mengirim sepucuk SMS dengan isi sebagai berikut: "Kiriman loncengnya sudah sampai, tetapi tidak kelihatan ada bandulannya."
Tidak terduga, waktu cuti Yohan telah habis, tetapi anaknya yang ditunggu-tunggu itu masih belum lahir. Maka ia berkata kepada ayah mertuanya: "Kelak bila putraku telah lahir, jangan telepon ke kantor mengatakan bahwa aku telah memiliki seorang anak laki-laki, karena aku tak mempunyai niat mengeluarkan sejumlah uang untuk menjamu mereka. Bapak cukup meluncurkan sepucuk SMS ke HP-ku, katakan bahwa kiriman loncengnya sudah sampai. Ini adalah kata sandi mengenai kelahiran anak kami yang kami setujui bersama."
Akhirnya anaknya telah lahir, tetapi bukan anak laki-laki, melainkan seorang anak perempuan. Ayah mertua Yohan teringat pada pesan menantu lelakinya, maka di dalam hati ia sedang berpikir: "jika aku memberitahu dia kiriman loncengnya belum sampai, ia tentu akan salah paham, dikiranya anaknya telah terjadi sesuatu sehingga ada kemungkinan ia akan segera kembali dengan tergesa-gesa. Andaikata di tengah jalan terjadi lagi hal-hal yang di luar dugaan, nanti kan tak baik jadinya."
Maka itu, ayah mertua Yohan segera mengirim sepucuk SMS dengan isi sebagai berikut: "Kiriman loncengnya sudah sampai, tetapi tidak kelihatan ada bandulannya."