Membeli Terompet dan Senapan
Di Amerika Serikat, orang bebas untuk membeli dan memiliki senjata api. Alkisah, seorang pedagang senapan karena situasi keamanan di daerah yang dihuninya itu sangat baik, senapan dagangannya tak begitu laku, maka itu ia merangkap menjual barang lainnya, yaitu trompet.
Pada suatu hari, ada orang membeli sebuah trompet, akhirnya pada hari keduanya ada 3 dan 4 orang datang membeli senapan. Kemudian trompetnya laku satu lagi, dan hari keduanya juga ada orang datang membeli sepucuk senapan. Pedagang itu merasa aneh dan ingin tahu, maka ia menanya salah seorang pelanggan yang membeli senapan itu.
Pelanggannya berkata: "Bajingan tengik yang tinggal di depan rumahku itu kemarin telah meniup trompet seharian, seluruh keluargaku hampir sudah tak dapat menahan diri lagi! Maka itu aku hari ini datang kemari membeli sepucuk senapan."
Pada suatu hari, ada orang membeli sebuah trompet, akhirnya pada hari keduanya ada 3 dan 4 orang datang membeli senapan. Kemudian trompetnya laku satu lagi, dan hari keduanya juga ada orang datang membeli sepucuk senapan. Pedagang itu merasa aneh dan ingin tahu, maka ia menanya salah seorang pelanggan yang membeli senapan itu.
Pelanggannya berkata: "Bajingan tengik yang tinggal di depan rumahku itu kemarin telah meniup trompet seharian, seluruh keluargaku hampir sudah tak dapat menahan diri lagi! Maka itu aku hari ini datang kemari membeli sepucuk senapan."